JAKARTA, KOMPAS.com - Nurjanah (41), penjual dimsum dengan nama kedai Dimsum Bunda di sekitar Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, mampu menjual hingga 1.000-1.500 potong dimsum per hari.
Bahkan, saat Lebaran 2023, Nurjanah menjual hingga 2.500 potong dimsum per hari.
"Biasanya per hari bisa 1.000-1.500 potong. Kalau kemarin Lebaran, kan saya buka, itu sampai 2.500 potong kejual," ungkapnya saat ditemui, Kamis (11/5/2023).
Sebanyak 1.000-1.500 potong dimsum itu dikemas menjadi 200-300 porsi.
Tidak seperti penjual dimsum kebanyakan, Nurjanah menjual dimsum dengan tambahan (topping) kekinian.
Baca juga: Surga Kuliner Baru di Stasiun Gondangdia, dari Siomay, Soto, hingga Aneka Roti
Dengan demikian, penikmat jajanan kekinian sangat disarankan untuk membeli dimsum di Dimsum Bunda.
Beberapa dimsum kekinian yang dijual Dimsum Bunda, yakni dimsum mozzarela dan dimsum mentai.
Nurjanah mengakui, dimsum topping kekinian memang kebanyakan dibeli oleh pembeli milenial atau warga berusia 20-25 tahun.
"Nah, yang muda-muda, milenial itu, biasanya memang membeli yang pakai topping, kayak dimsum mozzarela atau dimsum mentai," urai dia.
Harga dimsum ber-topping kekinian tergolong murah, yakni Rp 20.000-Rp 22.000 per porsi.
Dengan harga tersebut, pembeli mendapatkan empat potong dimsum.
Pembeli tak perlu khawatir, tak hanya menjual dimsum ber-topping kekinian, Nurjanah juga menjual dimsum biasa atau tanpa topping.
Warga pun tak perlu mengocek dompet terlalu dalam untuk membeli dimsum tradisional, yang dihargai Rp 16.000-Rp 18.000 per porsi.
Adapun per porsi dimsum tradisional berisikan lima potong dimsum.
Nurjanah lantas mengakui, dimsum tradisional lebih dilirik oleh para emak-emak.
Baca juga: 5 Tips Makan di Hawche Dimsum Bar Bogor, Sebaiknya Reservasi
"Kalau yang ibu-ibu biasanya beli yang biasa saja, enggak pakai topping gitu-gitu," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Nurjanah mengaku bisa mendapatkan omzet lumayan per hari saat ini. Keuntungan yang ia peroleh bisa digunakan untuk menghidupi keluarga sehari-hari secara layak.
Bahkan, dari berjualan dimsum ini, ia bisa membeli rumah idaman di kawasan Depok.
Akan tetapi, Nurjanah mengakui omzet per harinya kini jauh menurun, jika dibandingkan dengan omzet saat sebelum Covid-19.
Sekitar tahun 2018-2019, Nurjanah bahkan bisa meraup hingga dua kali lipat dibandingkan saat ini.
Dengan omzetnya saat itu, ia mengaku beruntung karena saat itu bisa sampai membeli rumah tiga lantai di Depok, Jawa Barat.
"Pas dulu, sebelum Covid-19, saya alhamdulillah sampai bisa beli rumah di Depok. Saya ke suami, yang juga bantu jualan, (bilang) jualannya lagi enak nih. Gimana kalau kita beli rumah," urai Nurjanah.
Meski demikian, ia mengaku tetap bersyukur karena penjualannya saat ini sudah mulai meningkat usai pandemi Covid-19.
Nurjanah berharap penjualannya dapat semakin meningkat dalam beberapa waktu ke depan.
"Yang pertama ya semoga penjualannya bisa naik. Lalu, masyarakat semakin senang juga makan dimsum saya," sebutnya.
Untuk diketahui, Dimsum Bunda terletak di pintu keluar utara Stasiun Gondangdia atau pintu keluar yang menuju Tugu Tani.
Baca juga: Mencicipi Dimsum Halal di Islamic Centre Canteen Hong Kong Menjelang Salat Jumat
Dimsum Bunda, dengan bentuk lapak berupa gerobak berwarna oranye terang, buka mulai pukul 05.00 WIB-20.30 WIB.
Dua panci besar berisikan berbagai variasi dimsum terpampang di gerobak Dimsum Bunda.
Tim Kompas.com sempat mencoba membeli satu porsi Dimsum Bunda seharga Rp 16.000.
Terdapat lima potong dimsum serta tiga saus yang berbeda, yakni saus pedas, saus asam, serta saus manis, dalam satu porsi tersebut.
Tekstur Dimsum Bunda tergolong tidak terlalu lembut. Namun, tekstur Dimsum Bunda terasa pas saat dikunyah di mulut.
Berbagai saus yang disediakan pun menambah kelezatan dimsum dari Dimsum Bunda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.