Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Kerja Drainase Vertikal, Diklaim Lebih Manjur Antisipasi Banjir

Kompas.com - 15/05/2023, 21:48 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan sedang mengerjakan ratusan drainase vertikal yang disebut sebagai sumur resapan model baru.

Drainase vertikal disebut bisa mengatasi banjir lebih cepat. Pasalnya, air langsung dialirkan ke dalam lubang berpasir dengan kedalaman maksimal 25 meter.

"Mekanisme kerjanya sederhana. Air akan diserap di dalam lubang dan tidak dialirkan ke saluran air. Air ribuan liter bisa diatasi dengan ukuran lubang yang cukup dalam," ujar Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Selatan Santo saat dikonfirmasi, Senin (15/5/2023).

Baca juga: 200 Drainase Vertikal di Jaksel, Fungsinya Dinilai Lebih Efektif dibanding Sumur Resapan

Santo mengeklaim air dengan volume 10.000 liter bisa diserap drainase vertikal dengan waktu kurang dari 10 menit.

Oleh karena itu, ia meyakini sumur resapan model terbaru itu dapat menjadi salah satu solusi mengatasi banjir di Jakarta Selatan.

"Lubang ini digali sampai kena tanah atau pasir. Jadi penyerapan airnya cepat. Kami sudah lakukan uji coba di Jalan D I Panjaitan dan hasilnya air 10.000 liter langsung kering dalam tujuh menit," ungkap dia.

Selain berfungsi menyerap, drainase vertikal juga menjadi tempat parkir air sementara sekaligus alat kontrol banjir.

Baca juga: Pengerjaan 200 Drainase Vertikal di Jaksel Ditarget Rampung Akhir Juni

Dengan demikian, Santo dan jajarannya menempatkan titik drainase vertikal di tempat yang strategis.

Salah satunya yang tengah dikerjakan ada di kawasan Kebayoran Lama, tepatnya di bilangan Seskoal yang memang menjadi langganan banjir.

Diberitakan sebelumnya, drainase vertikal memiliki kedalaman sekitar 20 hingga 25 meter per unit.

Pengerjaan diawali dengan penggalian tanah sampai kedalaman tiga meter.

Baca juga: Kedalaman Hanya 3 Meter, Sumur Resapan di Jaksel Dinilai Tak Efektif Atasi Banjir

"Setelah digali, kemudian dipasangi buis beton berdiameter satu meter. Tahap selanjutnya adalah tanah dibor sedalam sekitar 20 meter dengan menanam pipa sebesar 4 inci," ucap Santo.

Nantinya akan ada puluhan drainase vertikal yang digali di 10 kecamatan. Santo optimistis pengerjaannya bisa selesai pada akhir Juni 2023.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Enggan Tangkap Jali yang Bakar Istrinya, Warga: Tak Mau Ikut Campur, Kami Fokus Tolong Korban

Enggan Tangkap Jali yang Bakar Istrinya, Warga: Tak Mau Ikut Campur, Kami Fokus Tolong Korban

Megapolitan
Lelahnya Jadi PPK Pemilu 2019, Baba sampai Kena Gejala Tipes, Kini Berharap Tak Terulang di 2024

Lelahnya Jadi PPK Pemilu 2019, Baba sampai Kena Gejala Tipes, Kini Berharap Tak Terulang di 2024

Megapolitan
Pengakuan Alung yang Bunuh Pacar di Bogor: Tidur Samping Jasad, lalu Kaget Korban Tak Bangun-bangun

Pengakuan Alung yang Bunuh Pacar di Bogor: Tidur Samping Jasad, lalu Kaget Korban Tak Bangun-bangun

Megapolitan
Kekejaman Alung yang Baru Keluar Bui, Bunuh Pacar di Bogor lalu Rekayasa Kematian Korban

Kekejaman Alung yang Baru Keluar Bui, Bunuh Pacar di Bogor lalu Rekayasa Kematian Korban

Megapolitan
Sebelum Ditinggalkan di Ruko, Alung Sempat Bawa Jasad Pacarnya Menuju Rumah Orangtua Korban

Sebelum Ditinggalkan di Ruko, Alung Sempat Bawa Jasad Pacarnya Menuju Rumah Orangtua Korban

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya | Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati

[POPULER JABODETABEK] Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya | Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati

Megapolitan
15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com