Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemalak Remaja di Jaktim Ditangkap: Sudah Beraksi 500 Kali Jual HP di "Marketplace"

Kompas.com - 20/05/2023, 07:03 WIB
Nabilla Ramadhian,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

"Setelah itu kedua pelaku pergi meninggalkan dua korban di pinggir KBT," kata Leo.

Ponsel dijual

Setelah berhasil melancarkan aksinya, ponsel-ponsel hasil rampasan itu akan dijual.

Menurut Dhimas, ponsel itu dijual melalui market place e-commerce atau toko jual beli daring/online.

Mereka dapat menjual ponsel tersebut dengan aman karena telah berhasil membuka kunci ponsel sebelumnya.

Baca juga: Tak Terima Diberi Rp 2.000, Pemalak Sopir Mobil Boks di Penjaringan Ancam Tusuk Korban

Hal itu terjadi setelah mereka memaksa para korban sebelumnya untuk melakukannya.

Sementara itu, Leo menjelaskan, CEES berperan sebagai otak kejahatan. Selain mengancam para korban, ia juga mengumpulkan ponsel para korban dan mengemudikan motor.

Sementara rekannya yang masih buron, RA, bertugas untuk mengawasi situasi dan mengamankan korban saat hendak dibawa paksa ke lokasi lain.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 368 KUHP atau 378 KUHP dengan ancaman pidana penjara selama-lamanya sembilan tahun atau ancaman pidana penjara selama-lamanya empat tahun.

Baca juga: Polisi Tangkap Pemalak Sopir Mobil Boks di Penjaringan

Kronologi awal

Sebelumnya, sepuluh remaja diadang sekelompok preman saat hendak menuju Mall Cipinang Indah di Jakarta Timur pada 5 Mei 2023.

Mereka diancam dan ponselnya dirampas. Nahasnya, hanya empat orang saja yang berhasil kabur. Enam orang menjadi korban.

Nurul selaku kakak dari salah satu korban mengatakan bahwa adik dan teman-temannya merasa trauma imbas kejadian itu.

Baca juga: Polisi Tangkap 6 Pemalak Sopir Truk di Cengkareng, Pelaku Lain Masih Dikejar

"Gimana mereka gatakut? Mereka dibentak-bentak, bahkan ada yang dipukul, ditunjuk-tunjuk, dibawa nyebrang kebawah kolong jembatan depan Mall CIM, diancam mau diceburin," terang Nurul dalam unggahannya di akun Instagram @nrlstht10 pada Minggu (7/5/2023).

"2 orang disandera ke BKT dan ditinggal di jalan dengan diambil 6 HP nya," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com