Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Driver Ojol Bawa Kabur Kamera Seharga Rp 28 Juta, Pakai Akun Orang Lain dan KTP Palsu

Kompas.com - 21/05/2023, 08:29 WIB
Rizky Syahrial,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang driver (pengemudi) ojek online (ojol) membawa kabur kamera pesanan konsumen dari Toko Witacom, Orion Dusit, Mangga Dua, Jakarta Pusat, seharga Rp 28 Juta.

Kamera dengan merek Sony FX30 ini dipesan oleh pria bernama nama Ricky (34) melalui aplikasi Gojek.

Ricky mengatakan, seharusnya kamera itu datang ke alamatnya di Jalan Gunung Sahari nomor 50A, Kemayoran, Jakarta Pusat pada (15/5/2023) lalu.

Namun, Ricky hingga kini tidak menerima pesanan kamera yang dibelinya itu.

Padahal, pesanan Kamera Ricky di aplikasi Gojek berstatus terkirim. Bahkan, sudah diterima atas nama Leo.

"Kebetulan, gue sedang berada di kantor itu, gue yang pesan. Ternyata, dibawa kabur (Sony FX30) sama akun Gojek," kata pria yang akrab disapa Kiting saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/5/2023).

Baca juga: Bawa Kabur Kamera Sony FX30 Milik Pelanggan, Driver Ojol Diduga Pakai Akun Orang Lain

Namun, Ricky akhirnya dapat FotoKTP dan nama akun driver ojol pembawa kabur kameranya.

Kemudian, ia berkomunikasi langsung dengan Toko Witacom. Dalam hal ini, Ricky mendapat bukti Foto KTP dan akun Gojek dengan nama Rendi Ramadhani Pratama.

Foto KTP itu sebagai syarat dari Toko Witacom saat transaksi membawa pesanan.

Lapor Gojek

Berbekal foto KTP tersebut, Ricky melaporkan ke pihak GOJEK atas kehilangan pesanan kameranya.

Dalam laporan itu, satgas Gojek menjelaskan KTP yang digunakan oleh pelaku adalah palsu, dan akun yang digunakan milik orang lain.

"Di sana bertemu satgas gojek dan dijelaskan bahwa memang itu KTP palsu. Sedangkan akun itu digunakan orang lain. Mungkin modusnya jual akun atau joki," ujar Ricky.

Dijanjikan ganti rugi

Namun, Ricky dijanjikan ganti rugi oleh pihak Gojek setelah proses investigasi selesai.

"Gue tanya, 'berapa lama?', 'maksimal tiga hari'. Di hari ketiga, Satgas bilang kalau kasusnya sudah masuk ke e-commerce (untuk proses klaim asuransi)," kata Ricky.

"Iya (dijanjikan ganti rugi). Kan saya juga sudah pakai proteksi asuransi yang paling besar. Cuma pencairannya belum tahun kapan. Sampai hari ini, di hari keenam, ya belum ada respons lagi dari Gojek," ujarnya lagi.

Baca juga: Kamera Rp 28 Juta Diduga Dibawa Kabur Driver Ojol, Tak Diantar ke Pembeli Sebenarnya

Alasan Ricky beli kamera mahal lewat aplikasi

Ricky lantas mengungkapkan alasannya membeli kamera mahal menggunakan aplikasi Gojek.

Ia mengaku sudah melakukan transaksi selama berpuluh-puluh kali menggunakan aplikasi tersebut.

Dari belasan juta rupiah sampai puluhan juta rupiah, ia sudah melakukan transaksi itu. Tetapi, di kesempatan kali ini ia mengaku sedang sial.

"Saya sudah transaksi ribuan kali di Gojek dan dengan barang nominal belasan hingga puluhan itu, saya pernah, semuanya aman. Kebetulan kali ini lagi apes," kata Ricky.

Baca juga: Kronologi Kamera Seharga Rp 28 Juta Dibawa Kabur “Driver” Ojol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com