Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyewa Ruko Pluit yang Caplok Bahu Jalan Tolak Lapaknya Dibongkar: Satu-satunya Sumber Rezeki Kami...

Kompas.com - 23/05/2023, 12:49 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyewa ruko di RT 011 RW 03, Jalan Niaga, Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan, Jakarta Utara, beramai-ramai protes dan menolak bangunannya dibongkar.

Padahal, mereka berjualan di ruko yang diketahui mencaplok lahan untuk memperluas bangunan sejak 2019. Pemilik harus membongkar bagian ruko yang yang mencaplok saluran air dan bahu jalan.

Adapun tenggat waktu yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakata Utara kepada pemilik ruko untuk bongkar sendiri bangunannya yang melanggar itu sudah di depan mata.

Baca juga: Tambah Satu, Pemilik Ruko di Pluit Putuskan Bongkar Mandiri Bahu Jalan Jelang “Deadline”

Pembongkaran paksa dilakukan jika pemilik ruko tak membongkar bangunannya secara mandiri hingga Selasa (23/5/2023). Pemkot Jakut bakal mulai bongkar bangunan itu mulai Rabu (24/5/2023).

Protes menjelang tenggat waktu

Para penyewa ruko menolak lapaknya dibongkar. Mereka pun menggelar aksi dengan membawa spanduk merah.

"Warga RT 011/ RW 03 muak dengan arogansi Ketua RT 011/RW 03 Riang Prasetya yang beretika buruk dan berbuat sewenang-wenang terhadap warganya," tulis spanduk itu.

Riang selaku Ketua RT memang sudah memprotes ruko yang mencaplok fasilitas umum itu sejak 2019, namun baru akhir-akhir ini ditindaklanjuti oleh Pemprov DKI.

Baca juga: Batas Waktu Hampir Habis, Penyewa Ruko di Pluit Ramai-ramai Protes Tolak Pembongkaran

Rupanya pembongkaran bangunan yang melanggar itu mendapat perlawanan dari penyewa ruko. Para penyewa ruko menyatakan menolak pembongkaran bagian deretan ruko Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan.

"Sebenarnya kami enggak mau dibongkar," kata salah satu pedagang bernama Sutria (40) saat ditemui di lokasi pada Selasa (23/5/2023).

Sutria mengungkapkan, ia dan teman-temannya di sini hanya menyewa lapak dari pemilik ruko untuk berjualan. Lahan itu, kata dia, merupakan satu-satunya sumber rezekinya.

"Namanya kami di sini kerja harian. Hari ini dapat, hari ini juga habis. Tapi kalau dibongkar, bagaimana kami mau dapat penghasilan? Ini semua penghasilan dari sini," ujar Sutria.

Baca juga: Saat Deretan Ruko yang Caplok Bahu Jalan di Pluit Belum Juga Dibongkar meski Sudah Ujung Tenggat Waktu

Satu per satu pemilik bongkar bangunannya sendiri

Pemilik ruko di deretan ruko Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan, Pluit, satu per satu mulai membongkar sendiri lahannya yang mencaplok bahu jalan dan saluran air.

Pemilik ruko yang sadar membongkar bangunannya sendiri bertambah satu pada Senin (23/5/2023).

Berdasarkan pantauan Kompas.com pukul 09.45 WIB, terlihat dua pekerja dengan menggunakan pahat, palu, dan linggis sedang membongkar bidang atau dudukan mesin genset yang berada di bahu jalan depan ruko tersebut.

"Saya cuma ngerjain doang. Ini baru mulai pagi ini," kata salah satu pekerja saat ditemui di lokasi pada Selasa (23/5/2023).

Kemarin, sudah ada dua dari sejumlah ruko yang bongkar secara mandiri areanya yang berdiri di fasilitas umum. Pemilik ruko di Blok Z4 Utara Nomor 20 dan Blok Z8 Selatan Nomor 9-11 mulai membongkar keramiknya.

Baca juga: Lusa Dibongkar, Tidak Ada Perubahan Aktivitas di Ruko Pluit yang Caplok Bahu Jalan

Sebelum dikeluarkan ultimatum, pemilik ruko di Blok Z8 Utara Nomor 1 juga sudah membongkar bangunannya. Terhitung, sudah ada empat ruko dari sekian banyak yang membongkar secara mandiri.

Terlepas dari pembongkaran ini, tidak sedikit deretan ruko di Blok Z4 Utara dan Z8 Selatan yang masih beraktivitas seperti hari biasanya.

Meski batas waktu untuk pembongkaran secara mandiri sebentar lagi habis, mereka masih melayani pelanggan yang datang ke restoran.

Baca juga: Pemilik Ruko yang Caplok Bahu Jalan Lolos dari Sanksi Denda hingga Pemulihan Fungsi Lahan, Hanya Disuruh Bongkar Sendiri

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim menegaskan, tidak semua bangunan ruko yang mencaplok bahu jalan dan menutup saluran air itu bakal dibongkar Sat Pol PP Jakarta Utara.

Menurut Ali, hanya bangunan yang melanggar IMB saja yang akan dibongkar Satpol PP pada Rabu (24/5/2023).

(Penulis : Baharudin Al Farisi | Editor : Irfan Maullana, Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com