JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono telah membebaskan lahan untuk proyek Sodetan Ciliwung dalam waktu sekitar 1,5 bulan, Januari lalu.
Heru mengaku mempercepat pembebasan lahan karena terus ditagih oleh pemerintah pusat.
Orang yang biasa menagih progres pembebasan lahan adalah Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Atmawidjaja.
"Kan malu, (pemerintah) pusat menagih melulu," tutur Heru dalam wawancara khusus dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.
"Ditagih terus setiap hari ketemu Pak Endra," sambung Heru.
Baca juga: Heru Budi: Sodetan Ciliwung untuk Kepentingan Warga Jakarta, Masak Kalah oleh Sekelompok Orang
Heru berujar, ada 59 bangunan yang terkena pembebasan lahan di area outlet Sodetan Ciliwung, Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Warga yang menduduki lahan itu kemudian direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Selain lahan yang diduduki warga, lahan yang dibebaskan merupakan tanah milik Yayasan Trisakti.
Lahan itu merupakan fasos fasum yang wajib diserahkan Yayasan Trisakti kepada Pemprov DKI Jakarta atas pembangunan Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.
Baca juga: Senyum Heru Budi Saat Disinggung soal Pujian Jokowi Terkait Sodetan Ciliwung
Total luas lahan yang dibebaskan sekitar 4.000 meter persegi.
"Ternyata sebagian lokasi ini adalah di area SIPPT (surat izin penunjukan penggunaan tanah) Trisakti dan sudah selesai diserahterimakan," sebut Heru.
"Terkait dengan warganya, sebagian kami berikan rumah susun apabila ada yang mau," lanjut dia.
Di lokasi yang sama, Endra menekankan, Sodetan Kali Ciliwung nantinya bakal bermanfaat bagi warga.
Sebab, sodetan ini akan mengalirkan sebagian air dari Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, sehingga air yang mengalir ke hilir berkurang.
"Ini kalau bisa dikerjakan sama-sama, kan semua masyarakat yang menikmati, enggak banjir lagi," tutur Endra.