JAKARTA, KOMPAS.com - Sepasang suami istri di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ternyata lebih dulu ikut "war" tiket konser Coldplay, sebelum mereka melakukan aksi penipuan jasa titip (jastip) pembelian tiket.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengatakan, pelaku bernama Arditya Bona Forta (24) dan Widya (22) berhasil membeli satu lembar tiket konser Coldplay seharga Rp 4,5 juta.
"Mereka sudah memiliki satu tiket asli yang mereka dapatkan. Harganya disebut Rp 4,5 juta," ujar Auliansyah, Rabu (24/5/2023).
Bermodal keberhasilannya itu, kedua pelaku lantas mengunggah dan menunjukkan bukti mereka sukses mendapatkan tiket konser Coldplay melalui akun Twitter @findtrove_id yang kemudian digunakan sebagai media penipuan.
Baca juga: Polisi Telusuri Jual Beli Rekening Bank yang Dipakai Penipu Jastip Tiket Coldplay
Bukti pembelian itu, kata Auliansyah, sengaja disebar untuk meyakinkan para calon korban penipuan menggunakan jasa mereka.
"Itulah yang digunakan untuk meyakinkan korban kalau dia punya tiket," kata Auliansyah.
Selain itu, kedua pelaku juga membuat akun-akun untuk memberikan testimoni palsu soal jastip pembelian yang mereka tawarkan.
Sebagai informasi, Polda Metro Jaya menangkap dua penipu bermodus jastip pembelian tiket band Coldplay itu di kawasan Bantul, Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, kedua pelaku mulanya menawarkan jasa titip pembelian tiket Coldplay melalui akun Twitter @findtrove_id.
"Dari akun ini, mereka membuka jastip war tiket konser Coldplay 'Music of the Spheres in Jakarta'," kata Lubis.
Baca juga: Marak Penipuan, Warga Diimbau Tak Sembarang Jastip Tiket Coldplay dan Konser Lainnya
Dalam menjalankan aksinya, pelaku mengharuskan setiap korban membayar Rp 50.000 sebagai tanda jadi atau booking penggunaan jasa.
Korban juga diarahkan untuk bergabung dalam grup aplikasi pesan WhatsApp yang dibuat oleh kedua pelaku. Lewat grup ini, pelaku menyampaikan bahwa tiket yang diinginkan para korban sudah terpesan.
"Kemudian, tersangka meminta korban untuk membayar tiket secara full dalam waktu satu jam. Jika tidak menyetorkan uang, maka uang Rp 50.000 akan hilang," tutur Auliansyah.
Korban yang khawatir gagal mendapatkan tiket akhirnya mentransfer uang dengan nominal yang sudah ditentukan oleh para pelaku.
Setelah mendapatkan uang kiriman dari korban, pelaku langsung menghilang dengan cara menonaktifkan akun Twitter dan nomor telepon WhatsApp.
"Padahal tersangka menginfokan akan mengirim e-ticket dalam 1 jam setelah pembayaran," jelas Auliansyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.