Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Sopir Taksi "Online" Asal Jakut Dibawa Kabur di Getasan, Polisi Iba dan Beri Ongkos Pulang

Kompas.com - 26/05/2023, 12:47 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang polisi yang bertugas di Polsek Getasan merasa iba kepada sopir taksi online asal Jakarta Utara, Sutrisno (63), yang mobilnya dibawa kabur oleh temannya sendiri, Heri Nopitrianto, di Getasan, Jawa Tengah.

Didorong rasa iba, petugas polisi tersebut akhirnya memberikan uang Rp 150.000 sebagai ongkos pulang ke Jakarta, agar Sutrisno dapat melengkapi berkas-berkas mengingat mobil tersebut masih kredit.

"Bapak polisinya juga baik, kasih ongkos ke saya Rp 150.000 untuk pulang ke Jakarta," kata Sutrisno dalam wawancara, Kamis (25/5/2023).

Tindak pidana ini bermula pada Selasa (16/5/2023), ketika Sutrisno dikabari temannya, Las Darminto, bahwa Heri memesan jasa korban tanpa aplikasi untuk dijemput di Salatiga.

Baca juga: Sopir Taksi Online Asal Jakut Kena Tipu Teman, Mobil Dibawa Kabur Saat Jemput ke Salatiga

Sebagai informasi, Sutrisno, Las Darminto, dan Heri memiliki hubungan pertemanan dan kerap bertemu di warung kopi kawasan Plumpang, Jakarta Utara. Sedangkan Heri, dia disebut baru mengenal Sutrisno pada Maret 2023.

"Akhirnya sepakat dengan harga Rp 4 juta untuk penjemputan Heri dan empat temannya," ungkap Sutrisno.

Sutrisno bertolak dari rumahnya di kawasan Koja, Jakarta Utara menuju Salatiga pada Rabu (17/5/2023) pukul 15.00 WIB.

Mobil Toyota Avanza hitam metalik dengan nomor polisi B 2699 UOA yang dikendarai Sutrisno akhirnya tiba di lokasi yang ditentukan, yakni di depan kampus UIN Salatiga, sekitar pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Begini Muslihat Sales Taksi Bandara Soekarno Hatta untuk “Scam” Penumpang…

Dalam pertemuan itu, Heri meminta Sutrisno duduk di kursi penumpang agar beristirahat sejenak karena sudah melakukan perjalanan jauh dari Jakarta menuju Jawa Tengah.

Mereka pun menuju Hotel Fortuna Kopeng, Banaran, Wates, Getasan, Kopeng, Jawa Tengah, untuk beristirahat.

"Saya disuruh istirahat dulu, disuruh mandi. Sedangkan, dia jemput empat temannya yang enggak jauh dari lokasi. Katanya cuma 500 meter dari lokasi. Setelah dijemput, katanya langsung ke Jakarta, " ucap Sutrisno.

Pukul 23.00 WIB, gawai Sutrisno berdering, tanda panggilan masuk dari Heri. Dia mengabarkan kepada Sutrisno bahwa ia harus menunggu lantaran empat temannya yang akan ikut ke Jakarta masih asyik berkaraoke.

Tiga jam berlalu dan sudah berganti hari, gawai Sutrisno kembali berbunyi. Kali ini Heri meminta agar korban menunggu sebentar dengan alasan dia tengah menyiapkan berkas penting untuk dibawa ke Jakarta.

Baca juga: Polisi Periksa Salesperson dan Sopir Taksi yang Getok Tarif Rp 900.000 di Bandara Soekarno-Hatta

"Saya tunggu sampai 08.00 WIB, dia telepon lagi. 'Pak, tunggu setengah jam lagi. Ini sudah ke arah hotel. Nanti kita langsung ke Jakarta'," ungkap Sutrisno menirukan pembicaraannya dengan Heri.

Namun sayang, setelah panggilan tersebut selesai, Sutrisno mengirim pesan WhatsApp kepada Heri dan hanya ceklis satu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com