Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peron 3 dan 4 di Stasiun Serpong Sempit, Pengguna KRL: Bahaya, Harusnya Dilebarin

Kompas.com - 26/05/2023, 19:39 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Emy (56), pengguna KRL commuterline, khawatir penumpang terjatuh saat melewati peron 3 dan 4 yang sempit di Stasiun Serpong.

Hal ini karena keberadaan tangga yang terlalu lebar sehingga hanya menyisakan sedikit celah, sekitar 25 sentimeter, untuk penumpang melintas di peron.

Menurut Emy, lebih baik jika peron selebar dua meter itu diperlebar agar pengguna tidak kesulitan mengakses jalan keluar.

Baca juga: Peron 3 dan 4 Stasiun Serpong Terlalu Sempit, Simpan Potensi Bahaya Penumpang Jatuh ke Rel Kereta

Akses jalan keluar Stasiun Serpong berada di atas. Pengguna KRL harus melewati peron sempit untuk menaiki anak tangga.

"Ini bahaya, kalau saya lihat sih ini memang harus dilebarin ya peronnya ya, tangganya itu terlalu besar," kata Emy saat ditemui di Stasiun Serpong, Jumat (26/5/2023).

Emy menyayangkan tidak tersedianya tangga berjalan alias eskalator. Sebab, menurut dia, tidak semua pengguna KRL mengetahui adanya jalur prioritas.

"Ini enggak ada tangga jalan, harusnya dibuat eskalator. Kan enggak semua (pengguna prioritas) tahu ada pintu depan situ, baru-baru saya bahkan enggak tahu (ada jalur prioritas)," ujar dia.

Kata Emy, adanya eskalator membuat penumpang lebih nyaman dan tidak memakan lahan seperti tangga manual.

Baca juga: Ngerinya Melewati Celah Selebar 25 Sentimeter di Peron Stasiun Serpong, Penumpang Takut Terpeleset

"Kalau pakai eskalator kan enak, mau diam posisi sebelah kiri, mau jalan di sebelah kanan. Menurut saya sih seperti itu, enak ada eskalator bisa lebih kecil," kata dia.

Dari pantauan Kompas.com, terdapat tangga selebar dua meter pada peron jalur 3 dan 4. Padahal lebar peron tersebut juga hanya sekitar 2,5 meter.

Dengan demikian, hanya tersisa celah 25 cm di sisi kiri dan kanan peron.

Padahal, penumpang selalu melintas dari dua arah. Alhasil, mereka harus berjalan bergantian agar tidak terjatuh ke rel.

Salah melangkah sedikit saja, atau berebutan jalan, penumpang bisa terjatuh ke rel kereta. Sebab, ukuran peron yang sempit tidak bisa dilalui dua orang sekaligus.

Baca juga: Pemkot Segera Panggil Pejabat OPD, Minta Penjelasan soal Running Text Plt Walikota Bekasi Bobrok

Bahkan, mereka harus memiringkan badan untuk melintas.

"Tantangan" melintasi peron itu pun tak bisa dihindari karena tangga yang ada di sana adalah akses untuk menyeberang ke peron 1 dan 2.

Salira, salah seorang petugas satpam yang berjaga di peron 3 dan 4 mengatakan, di Stasiun Serpong memang tidak tersedia eskalator dan lift.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com