"Nah, terus setelah itu, jam 14.00 WIB berangkat ke Bandara yang harusnya itu sudah flight. Jadi berangkat ke bandara saya kira dapat makan di bus, tapi ternyata enggak dapat," jelas Ratna.
Saat sampai di bandara pada sore hari, petugas ataupun ketua kloternya tidak membagikan makanan kepada jemaah haji.
Ratna sempat komplain ke petugas saat perjalanan di bus pada siang hari, tetapi hasilnya sia-sia.
Bahkan, petugas itu mengaku bernasib sama seperti Ratna dan jemaah lain.
"Saya sempat komplain ke petugas, saya bilang, 'Pak ini gimana' terus petugasnya bilang, 'Saya juga enggak dapat makan, Bu'," kata Ratna.
"Menurut saya, itu enggak solutif. Jadi kata saya ini gimana sih," tambah dia.
Baca juga: 14.396 Jemaah Haji Terbang ke Arab Saudi, 11.255 Orang Sudah Tiba di Madinah
Menurut Ratna, keterlambatan keberangkatan seharusnya membuat petugas bisa menyiapkan makanan kepada para jemaah.
Ia mengatakan, petugas tidak harus menelantarkan jemaah haji dengan tidak menyediakan makan dari siang hari hingga menuju waktu penerbangan pada malam hari.
"Karena masih ada waktu untuk menyiapkan makan siang saya enggak tahu ya kendalanya di mana, maksud saya sampai jam segini (malam hari) kami belum dapat makan itu sudah keterlaluan," kata Ratna.
"Sebenarnya ada tagline 'ramah lansia' ya, menurut saya itu enggak cocok. Saya yang muda saja enggak dapat makan," kata dia.
Ratna berharap kejadian yang menimpa dirinya dan jemaah lain di kloter empat dijadikan bahan evaluasi pemerintah.
Hal itu dikarenakan kloternya terhitung masih baru atau keempat sehingga tidak mau kejadian serupa terulang di kloter berikutnya.
Baca juga: Menengok Kondisi Asrama Haji Cipondoh yang Bikin Wali Kota Tangerang Ngamuk...
"Saya sih berharap ke depannya lebih baik lagi. Kalau secara akomodasi alhamdulillah, fasilitas juga alhamdulillah bagus. Tapi, kami kecewanya karena makan saja sih enggak dapat," ujar Ratna
Terkait penerbangan jemaah kloter empat dari Bogor yang delay, pihak Kementerian Agama (Kemenag) RI melayangkan protes ke pihak Saudi Airlines.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat Ajam Mustajam mengatakan, maskapai itu membiarkan para jemaah haji kelaparan dengan tidak memberi makan dan minum.