JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib malang menimpa keluarga Achmad Fauzan Anggara (39), pengendara motor yang tewas ditabrak mobil boks perusahaan ekspedisi di kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (25/4/2023).
Mobil yang dikendarai sopir bernama Sukron itu menabrak korban hingga tewas.
Sebagai kompensasi kematian korban, pihak perusahaan memberikan uang Rp 10 juta melalui salah satu karyawan dan ayah Sukron. Namun, uang tersebut justru dibawa kabur oleh ayah Sukron.
"Jadi perusahaan enggak datang dengan pemilik perusahaannya ke rumah, tapi mengutus orang," kata Tsalisa Nur Aini (35), istri Achmad, kepada Kompas.com, Senin (29/5/2023).
"Ternyata sama si ayahnya Sukron, (uang) dibawa kabur selepas aku bilang, 'Udah, bawa Rp 10 jutanya, aku pengin ngobrol di polisi'," sambung dia.
Baca juga: Pria Ditabrak Mobil Boks Ekspedisi hingga Tewas di Slipi, Perusahaan Tawarkan Ganti Rugi Rp 10 Juta
Tsalisa sesungguhnya menolak uang kompensasi tersebut. Dia bersikukuh memproses kecelakaan itu melalui jalur hukum.
Ibu tiga anak ini juga telah melaporkan kejadian yang menewaskan suaminya ke Polres Metro Jakarta Barat pada 25 April 2023.
Ia pun telah berupaya menghubungi Sukron, tetapi hingga kini pelaku tak diketahui keberadaannya.
"Jadi Sukron sama sekali tidak ditahan oleh polisi karena polisi ngiranya Sukron kooperatif mau ke rumah, terus mau bantuin korban karena dia nganterin ke rumah sakit," tutur Tsalisa.
Kendati demikian, Sukron tak pernah memenuhi panggilan kepolisian. Menurut Tsalisa, pelaku kini telah masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Aku cuma pengin sopirnya ketemu aja dulu, terus diproses hukum, terus bisa ke pengadilan. Aku berharap banget aku bisa mendapatkan hak-hak aku, ganti rugilah dengan adil, dengan bijak," ucap Tsalisa.
Baca juga: Pembelaan Gani Suwondo soal Kunjungan ke Ruko di Pluit: Serap Aspirasi dan Tak Lindungi Pemilik Ruko
Adapun kecelakaan terjadi ketika Achmad hendak berangkat kerja dari Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, menuju Meruya, Jakarta Barat.
Mobil boks yang dikendarai Sukron tiba-tiba masuk ke jalur berlawanan dan menabrak motor korban.
"Dia hilang kendali, sopirnya sih bilang ke kami remnya blong, tapi belum bisa dibuktikan, diduga kan ini rem blong," ungkap Tsalisa.
Menurut Tsalisa, pelaku merupakan sopir perusahaan ekspedisi di kawasan Cikarang, Bekasi.
Setelah menabrak, Sukron ikut membawa korban ke Rumah Sakit Pelni. Kala itu, kata Tsalisa, dia dihubungi pihak rumah sakit pada pukul 09.00 WIB.
Suaminya juga sudah dipasangi gips. Lalu, pada pukul 17.58 WIB, Achmad dinyatakan meninggal dunia.
"Saat itu sopir masih ada, saya masih ngobrol sama sopir di dalam IGD. Sopir masih minta maaf dan juga datang ke rumah, datang menyelawat, nguburin, datang ke pemakaman," jelas Tsalisa.
Baca juga: Disebut Riang Prasetya Serobot Lahan Milik Negara, Warga Pluit Putri Protes
Dalam kondisi berkabung, ayah Sukron juga ikut hadir dan meminta agar anaknya tak dipenjara.
Sepekan berselang, pihak perusahaan datang bersama ayah Sukron ke kediaman Tsalisa dan menawarkan kompensasi sebesar Rp 10 juta.
"Dia bilang, 'Bu, ini dari perusahaan, biar cepat aja bu prosesnya, tolong diterima'. Terus aku jawab, 'Ini apa-apaan? Enggak sopan. Anda harus mikirin anak tiga kami, pokoknya nanti kita ngobrol-ngobrol sama pengacara saya'," kata Tsalisa menirukan percakapannya kala itu.
Adapun Kompas.com sudah mencoba menghubungi Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Agus Suwito terkait peristiwa itu.
Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada pernyataan yang disampaikan polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.