Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legendaris di Kota Bogor, Toko Mega Segar Masih Pakai Kertas untuk Bungkus Barang Belanjaan

Kompas.com - 30/05/2023, 11:50 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

BOGOR, KOMPAS.com - Warga asli Bogor, terutama bagi generasi tahun 60-an, tentu sudah tidak asing dengan Toko Mega Segar.

Toko yang berada di kawasan Suryakencana, Kota Bogor, memang punya ceritanya tersendiri. Bahkan, orang-orang Bogor menyematkan sebutan sebagai toko legendaris.

Usut punya usut, Toko Mega Segar sudah ada sebelum negara ini merdeka, yaitu pada tahun 1942. Di masa penjajahan Jepang ketika itu, toko ini menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari atau sembako.

Lalu, pada tahun 1960-an, sang pemilik toko Lim Way Yin memutuskan beralih berjualan pakaian yang akhirnya bertahan hingga sekarang.

Baca juga: Potret Toko Legendaris di Bogor, Berdiri Sebelum Indonesia Merdeka dan Tetap Eksis hingga Sekarang

Nuansa zaman dulu alias "jadul" lansung terasa saat Anda masuk ke toko. Pengunjung seperti dibawa kembali ke masa lampau.

Bentuk bangunan toko sengaja dipertahankan dan tidak diubah oleh pemiliknya, yang saat ini dipegang oleh Wijaya Harlim atau biasa disapa Om Awi.

Plafon tokonya masih berbentuk anyaman bambu yang dicat putih. Beberapa poster jadul hingga barang-barang klasik juga terpampang.

Penataan barang dagangannya celana jins dan jaket kulit pun masih menggunakan metode lama, yaitu dengan cara digantung.

Sandal-sandal dan sepatu kulit zaman dahulu masih terjejer rapi di dalam etalase. Bahkan korek api gas hingga parfum merek jadul juga bisa ditemui.

Bangunan Toko Mega Segar yang terletak di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, masih mempertahankan bentuk aslinya. Toko Mega Segar berdiri sejak tahun 1942 dan terus eksis menjual pakaian hingga sekarang.KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Bangunan Toko Mega Segar yang terletak di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, masih mempertahankan bentuk aslinya. Toko Mega Segar berdiri sejak tahun 1942 dan terus eksis menjual pakaian hingga sekarang.

Baca juga: Citos Tetap Berjaya Kala Mal Legendaris di Jakarta Satu Per Satu Tumbang...

Merek-merek ternama, antara lain Levis, Wrangler, Lea, Adidas, dipajang di etalase toko. Bahkan, merek jadul seperti Amco dan Erviti juga masih ditemukan ditemukan di toko ini.

Sang pemilik toko, Wijaya mengaku hanya menjual produk asli alias original. Tak ada barang-barang palsu atau KW di tokonya.

"Di sini yang dijual semuanya ori," kata Wijaya, saat berbincang, belum lama ini.

Wijaya mengungkapkan, ia masih mempertahankan tradisi lama dengan cara memanfaatkan kertas untuk membungkus barang-barang yang dibeli pelanggan.

Kata Wijaya, hal itu yang membuat Toko Mega Segar menjadi unik dan beda dari toko-toko kebanyakan.

"Ya memang dari awal toko ini selalu menggunakan kertas untuk membungkus barang-barang yang dibeli. Jadi memang ini ciri khasnya," sebut Wijaya.

Baca juga: 9 Tempat Makan Legendaris di Bogor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com