Selain dipengaruhi oleh makanan, Yuni meyakini kedua cucunya itu sakit karena kualitas udara yang buruk.
Yuni yakin betul karena ia sudah berpengalaman sebagai orangtua.
"Tahu (karena dipengaruhi cuaca). Makanya orangtuanya juga, termasuk saya, neneknya, menyarankan mereka banyak minum, tapi bukan minum es. Karena ketika banyak minum itu, lumayan berkurang sakitnya," kata Yuni.
"Berarti kan tenggorokannya itu kering. Karena kalau kering, ini mereka sensitif, akhirnya iritasi tenggorokannya," ucap dia lagi.
Kualitas Udara Jakarta yang Buruk
Situs IQAir menyatakan kualitas udara di Jakarta pada Senin (5/6/2023) pagi tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Melansir data dari situs tersebut, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 132 dengan polutan utamanya yakni PM 2,5 dan nilai konsentrasi 48 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 9.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan dari situs IQAir.
Masih dari situs IQAir, angka kualitas udara di Jakarta itu didapat dari 22 kontributor, termasuk dari PurpleAir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), AirNow, dan juga Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Pada Senin (5/6/2023) pukul 08.22 WIB, Jakarta menempati posisi ke-6 yang memiliki kualitas udara dan polusi terburuk di dunia.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Waspadai Penyakit Pernapasan pada Anak
Dokter Spesialis Anak, dr. Satrio Bhuwono Prakoso M.Ked (Ped) Sp.A memaparkan sejumlah dampak bila anak terus menerus terpapar polutan yang tinggi.
Menurut dia, saat kualitas udara buruk, anak rawan terkena infeksi saluran nafas atas, termasuk batuk pilek yang diikuti demam.
Anak bisa pula mengalami pembesaran amandel, bronkopneumonia atau infeksi paru-paru, hingga asma.
"Anak usia di bawah dua tahun, bisa mengalami bronkiolitis, biasanya ada sesak nafas yang diikuti demam dan bunyi seperti asma," terang Dokter Satrio kepada Kompas.com, Jumat (2/6/2023).
Gangguan ini, kata dia terjadi akibat polutan udara yang terhirup masuk ke saluran pernapasan anak.