Di antaranya polutan PM 2.5 atau polutan yang berukuran 2,5 mikrometer
"Enggak hanya PM 2.5, polutan udara lain, termasuk PM 10, N02 dan S02 juga bisa meningkatkan mediator radang, menurunkan respons imun, sehingga virus dan bakteri lebih mudah menginfeksi saluran nafas serta menimbulkan peradangan," terang dia.
Baca juga: Dokter Imbau Masyarakat Pakai Masker di Tengah Buruknya Kualitas Udara Jakarta
Untuk itu, Dokter Satrio mengimbau agar para orangtua ikut memantau aktivitas anak, terutama bila anak memiliki aktivitas padat di luar ruangan.
"Jauhkan dari paparan asap seperti asap masakan, bakar sampah, rokok, vape, kendaraan. Sebisa mungkin jangan keluar rumah. Kalaupun keluar rumah, pakaikan masker," Dokter Satrio berujar.
Selain itu, baiknya hindari anak terkena hujan karena banyak partikel polusi jatuh bersamaan dengan air hujan.
"Pemantauan aplikasi polusi udara berkala juga direkomendasikan," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.