Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengsaranya Pejalan Kaki di Trotoar Pasar Induk Cibitung, Terpaksa "Mengalah" dan Menahan Napas akibat Sampah Berserakan

Kompas.com - 05/06/2023, 20:06 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Keberadaan trotoar di Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, malah dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah (TPS) liar oleh warga yang tidak bertanggung jawab.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (5/6/2023), trotoar dengan lebar hampir dua meter itu dipenuhi sampah plastik yang berserakan.

Sampah yang ada kebanyakan berisi sayur yang sudah mulai membusuk sehingga memunculkan bau tak sedap dan lalat beterbangan.

Selain membuat tidak nyaman dan bau, kondisi yang demikian membuat trotoar tidak dapat digunakan oleh pejalan kaki sebagaimana mestinya.

Baca juga: Sampah Berserakan di Trotoar Pasar Induk Cibitung, Pejalan Kaki Pun Mengalah

Buat pejalan kaki "mengalah"

Adanya tumpukan plastik yang berisi sampah rumah tangga di badan trotoar membuat pejalan kaki jadi kesulitan untuk berjalan.

Mereka akhirnya "mengalah" pada tumpukan sampah dan berjalan di pinggir jalan raya.

Namun, hal itu sebenarnya membahayakan para pejalan kaki. Sebab, mereka yang berjalan searah dengan kendaraan tidak bisa melihat apabila ada motor atau mobil mengebut.

Baca juga: Gunungan Sampah di TPS Pasar Kemiri Muka Mulai Diangkut, Pedagang Ucapkan Terima Kasih

"Emang pada buang di situ, kurang tahu kalau sudah dibilangin (oleh Pemerintah) atau belum, saya cuma dengar sempat mau dirapikan," kata Dian, warga setempat saat ditemui di lokasi, Senin.

Harus menahan napas

Selain membuat pejalan kaki tidak bisa lewat di trotoar, Dian mengatakan bahwa sampah yang ada membuatnya harus menahan napas.

Hal itu mau tak mau harus ia lakukan agar tidak mencium maupun menghirup aroma busuk yang ada.

Baca juga: Trotoar Pasar Induk Cibitung Penuh Sampah, Pejalan Kaki: Kalau Lewat Harus Tahan Napas

"Kalau bau itu pasti, apalagi ini di dekat jalan raya yang kena angin. Kadang lewat sini juga tahan napas, jalan minggir karena kan enggak bisa lewat ini ketutup," ucap dia.

Minta pembuang sampah diberi efek jera

Dian berharap pemerintah setempat segera mengambil tindakan dengan membersihkan trotoar dan menghukum para pembuang sampah.

Dia pun berharap agar pembuang sampah di TPS liar tersebut dapat dikenai sanksi agar tidak lagi membuang sampah sembarangan.

Baca juga: Trotoar Pasar Induk Cibitung Jadi TPS Liar, Warga Minta Pembuang Sampah Diberi Efek Jera

"Ya kasih efek jera kalau bisa, kan biar trotoar ini bagus, bisa dilewati pejalan kaki," kata Dian.

Ke depannya, Dian ingin melihat trotoar tersebut rapi dan enak dipandang mata.

(Penulis: Firda Janati | Editor: Irfan Maullana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Nursita Sari).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com