Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Akan Beberkan Tak Stabilnya Kondisi D akibat Dianiaya Mario Dandy dalam Sidang

Kompas.com - 06/06/2023, 20:39 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum remaja berinisial D (17), Mellisa Anggraini, memastikan akan mengeluarkan bukti-bukti lebih detail terkait penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio (20) dan Shane Lukas (19).

Salah satunya soal kondisi terbaru D yang hingga kini mengalami masalah pada sistem motorik dan kognitifnya.

"Pertama, seperti yang ayah korban sampaikan, bukti terkait dengan kondisi terkini, pada saat tanggal 8 Mei, sempat dioperasi pemasangan pen di kaki korban," kata Mellisa kepada wartawan, Selasa (6/6/2023).

"Kemudian, bukti terkait korban masih dalam kondisi tidak seimbang, itu juga ada," sambung dia.

Baca juga: Mario Dandy Sempat Bilang Tak Takut Anak Orang Mati Saat Menganiaya D

Bukti-bukti itu akan disampaikan oleh pihak D di persidangan nanti.

"Pada hari H nanti, kami akan sampaikan lebih lengkap, lebih detail, terkait progres pengobatan (D)," tutur Mellisa.

Selain itu, pihak D juga akan membeberkan peran seluruh saksi di tempat kejadian perkara (TKP).

Sebab, berdasarkan temuan yang didapat oleh pihak D, Mario berhenti menganiaya D bukan atas kemauannya sendiri, tapi karena teriakan dari saksi N.

"Nah, itu pasti akan diulik lebih jauh oleh jaksa penuntut umum (JPU) bahwa yang ingin saya sampaikan, penganiayaan ini berhenti bukan karena kehendak Mario Dandy, tetapi karena ada teriakan keras dari saksi ibu N," jelas Mellisa.

Baca juga: Lakukan Penganiayaan terhadap D, Mario Dandy Sengaja Incar Bagian Kepala

Sebagai informasi, sidang perdana Mario Dandy dan Shane Lukas telah digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, hari ini.

Mereka menjalani sidang di ruangan yang sama, tetapi dalam waktu berbeda. Mario Dandy menjalani sidang terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan sidang Shane.

Mario dan Shane sama-sama didakwa melakukan penganiayaan berat terencana terhadap D.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Megapolitan
Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Megapolitan
Remaja di Duren Sawit Naik Pitam, Tusuk Ayah Kandung hingga Tewas karena Sakit Hati Dituduh Mencuri

Remaja di Duren Sawit Naik Pitam, Tusuk Ayah Kandung hingga Tewas karena Sakit Hati Dituduh Mencuri

Megapolitan
Menengok 'Sekolah di Utara' untuk Anak Kurang Mampu di Cilincing, Ada di Kolong Jembatan Berdebu

Menengok "Sekolah di Utara" untuk Anak Kurang Mampu di Cilincing, Ada di Kolong Jembatan Berdebu

Megapolitan
Amukan Penonton Gagal Lihat Idola, Berujung Penjarahan dan Perusakan di Konser Lentera Festival

Amukan Penonton Gagal Lihat Idola, Berujung Penjarahan dan Perusakan di Konser Lentera Festival

Megapolitan
Sakit Hati Remaja di Jaktim Dikatai 'Anak Haram' yang Buatnya Gelap Mata Bunuh Ayah Sendiri

Sakit Hati Remaja di Jaktim Dikatai "Anak Haram" yang Buatnya Gelap Mata Bunuh Ayah Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com