BOGOR, KOMPAS.com - Keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang bagi Dedi Santoso untuk berjuang menyuarakan hak-hak kaum disabilitas yang dinilainya masih jauh dari kesetaraan.
Meski kondisi fisiknya tak sempurna, namun semangat dan usahanya dalam menginspirasi banyak orang patut diacungi jempol.
Menggunakan ikat kepala khas Sunda atau totopong, ditambah dengan tongkat sebagai penopang kaki kirinya, penampilan Dedi mencuri perhatian.
Meski begitu, pria kelahiran Bogor, 15 Januari 1970 tak minder berbaur dengan yang lainnya.
Baca juga: Bawaslu Kesulitan Proses Ijazah Palsu Bacaleg karena KPU Tak Beri Akses Penuh
Berangkat dari tekadnya yang ingin mensejahterakan masyarakat kelas bawah, terutama kaum disabilitas, Dodi memutuskan terjun ke kancah politik.
Dodi memantapkan diri maju sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) dari Partai Nasdem di Pemilu 2024. Ia mendaftar sebagai bacaleg DPRD Kota Bogor untuk daerah pemilihan (Dapil) 1.
Dorongan dari rekan-rekannya yang sesama penyandang disabilitas juga mengilhami dirinya berkiprah di perpolitikan.
"Saya ingin membantu masyarakat Kota Bogor, terutama untuk teman-teman disabilitas. Niat saya Insya Allah baik, mudah-mudahan Allah memberikan yang terbaik buat saya," kata Dodi, saat berbincang dengan KOMPAS.com, belum lama ini.
Baca juga: Data KPU, PSI dan PDI-P Paling Miskin Bacaleg Perempuan, Ummat Terbanyak
Sebagai penyandang disabilitas, Dodi tak ingin kondisinya menjadi bahan welas asih orang-orang. Dia justru ingin membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang untuk melakukan banyak hal.
Setiap harinya, pria berusia 52 tahun ini berdagang kue basah sekitar kawasan Pasar Bogor, di Jalan Suryakencana.
Ia mengungkapkan, profesinya sebagai penjual kue basah telah dilakoninya selama 20 tahun.
Dari situlah, sambung Dodi, ia banyak melihat potret kehidupan masyarakat kelas bawah yang perlu banyak dibantu.
"Mudah-mudahan dengan dukungan ini bila ada rejekinya terpilih sebagai wakil rakyat, saya akan bantu masyarakat dan juga teman-teman PKL. Karena mereka ini banyak keluhan yang harus diperhatikan," sebutnya.
Baca juga: KPU: Verifikasi Administrasi Bacaleg DPR RI Sudah 32 Persen
Dedi mengaku hanya punya modal keyakinan untuk maju di kontestasi Pileg 2024 Kota Bogor. Sebab, ia tak punya banyak uang dari penghasilannya sebagai pedagang kue.
Bak gayung menyambut, langkah Dedi pun mendapat dukungan dari Partai Nasdem Kota Bogor. Partai besutan Surya Paloh itu lalu mempersilakan Dedi ikut penyeleksian kader tanpa mahar politik.