"Si pelaku ini bergerak terus (setelah menganiaya), pecicilan gitu, masih energik," jawab Rudi.
"Seperti petinju itu ya? Kayak Muhammad Ali, loncat-loncat gitu gimana?" tanya hakim.
"Ya kurang lebih, masih emosi. Masih membara emosinya," timpal Rudi.
Selain Rudi, Natalia juga memberikan keterangan baru di persidangan.
Saat datang ke Mapolsek Pesanggrahan setelah penganiayaan D, saksi Natalia mengaku melihat Mario dan AG bermesraan.
Natalia bahkan menilai Mario dan AG tak memiliki rasa penyesalan. Sebab, keduanya masih sempat tertawa.
Momen itu dilihat dengan mata kepala Natalia bersama sang suami saat diperiksa di Mapolsek Pesanggrahan.
Baca juga: Mario Dandy Senyum Lebar Begitu Sidang Pemeriksaan Saksi Berakhir
Ruang tempat pemeriksaan Natalia dan Rudi dengan ruangan tempat Mario, Shane, dan AG saat itu hanya dibatasi kaca. Oleh sebab itu, aktivitas mereka terlihat jelas.
"Yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri adalah anak pelaku (AG) dan pelaku (Mario Dandy) itu bisa-bisanya bermesra-mesraan dengan wajah semringah, bukan wajah penyesalan," ujar Natalia di hadapan majelis hakim.
"Lalu Shane 'genjrang-genjreng' (gitar), bukan memetik ya, tapi benar-benar 'genjrang-genjreng' dengan ekspresi tanpa ada perasaan (menyesal)," tambah dia.
Natalia juga tak habis pikir dengan kelakuan ketiga terdakwa. Natalia menilai, para terdakwa tidak menunjukkan rasa empati sedikit pun.
"Gini deh, dia kan tahu saya ini orangtua dari temannya yang mereka siksa, terus mereka enggak menunjukkan empati, 'Eh ada orangtua teman itu, lu jangan kelihatan happy dong jangan kelihatan nyanyi-nyanyi dong', kan harusnya begitu," ujar Natalia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.