Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Kuningan Timur Sudah Tertata, Warga: Tak Ada Lagi Bau Sampah

Kompas.com - 14/06/2023, 20:31 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kuningan Timur gembira usai kawasan yang dulunya tempat pembuangan sampah bersama itu kini telah ditata lebih rapi dan nyaman bagi pejalan kaki.

Warga setempat bernama Dwi Yuniarti (37) mengatakan, ia bertahun-tahun mencium bau sampah setiap kali lewat di tikungan belakang Mal Bellagio itu.

Namun, kini ia merasa nyaman lantaran tak ada lagi bau-bau mengganggu.

"Tadinya kan setiap lewat situ bau ya, sekarang Alhamdulillah udah enak," kata Dwi saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Ketika Area Kumuh di Kuningan Disulap Jadi Trotoar Warna-warni, Tak Ada Lagi Sampah Berserakan

Bahkan, kata dia, saat menjadi tempat pembuangan sampah, di area ini berjejer sekitar 15 bak sampah sebagai tempat penampungan sementara, sebelum sampah diangkut petugas.

"Jadi sampah-sampah warga tuh kalau malam diambilin sama tukang sampah, terus di-drop off di bak sampah situ. Nanti mobil sampahnya baru datang subuh," jelas dia.

Karena dulunya lokasi pembuangan sampah ini bisa diakses siapa saja, banyak warga luar ikut membuang sampahnya di sana.

"Dulu kan memang tempat sampahnya parkir di sana, dan kalau parkir di sana enggak menutup kemungkinan warga lain ikut buang sampah di sana, bisa dari mana saja, orang kerja bawa sampah kan bisa juga," katanya.

Kini, usai penataan selesai dilakukan, sampah-sampah pun lebih terorganisir.

Baca juga: Dulu Kumuh, Jalan Perintis Kuningan Kini Jadi Spot Instagramable Berkat Pasukan Oranye

Menurut Dwi, penataan kawasan itu tak hanya berdampak positif bagi warga setempat, namun juga para pekerja kantoran di kawasan Mega Kuningan

Sebab, pekerja kerap menjadikan area bekas tempat sampah itu jadi titik tunggu pesanan ojek daring.

Kini, mereka bisa menunggu pesanan transportasi daring lebih nyaman tanpa mencium bau-bau tak sedap seperti dulu.

"Kadang nunggu gocar kan biasanya di situ, sekarang lebih nyaman pastinya, pemandangannya juga lebih bagus, terus bisa jadi spot foto juga," ucap Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com