Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aiptu Kokoh Nugroho, Asa untuk Relawan dan Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 15/06/2023, 20:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stigma negatif dan diskriminatif terhadap keluarga penyandang disabilitas masih ada di ibu kota.

Peran masyarakat dan aparat diperlukan agar luka dan duka mereka berubah jadi senyum yang merekah.

Bantuan tak melulu uang. Dukungan moral dan moril adalah salah satu bahan bakar yang bisa diberikan untuk para keluarga penyandang disabilitas agar kuat melanjutkan hidup.

**

Derap langkah sepatu boots memecah kesunyian di sebuah gang permukiman warga selebar satu meter. Sesekali, cuitan burung terdengar. Angin semilir bertiup membelai rimbunnya dedaunan.

Langkah itu milik Aiptu Kokoh Nugraha (43), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Baca juga: Menyingkap Kisah Bhabinkamtibmas dan Relawan di Balik Suksesnya Vaksinasi Merdeka

Rabu (14/6/2023) siang itu, matahari telah bergeser dari titik kulminasinya.

Aiptu Kokoh menyambangi rumah penyandang disabilitas bersama relawan Komunitas Sosial Forum Silaturahmi Warga (Forsiwa).

Di tangannya, ia menenteng kantong plastik warna merah berisi buah-buahan.

“Assalamualaikum, Bu Herna,” ujar Aiptu Kokoh.

“Waalaikumsalam, Pak. Silakan masuk,” balas Herna Susila Wati (42), pemilik rumah berkelir keunguan tersebut.

Aiptu Kokoh Nugraha (43), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan bersama Komunitas Sosial Forum Silaturahmi Warga (Forsiwa) bersiap untuk mengunjungi rumah keluarga dengan anak penyandang disabilitas di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (14/6/2023). KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Aiptu Kokoh Nugraha (43), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan bersama Komunitas Sosial Forum Silaturahmi Warga (Forsiwa) bersiap untuk mengunjungi rumah keluarga dengan anak penyandang disabilitas di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (14/6/2023).

Herna tersenyum mempersilahkan Aiptu Kokoh dan anggota Forsiwa masuk. Herna duduk bersimpuh di belakang anaknya tercinta, Azriel Ilhami Pasha (17).

Herna adalah ibu dari Azriel yang mengalami kerusakan jaringan otak sejak lahir alias Celebral Palsy.

Azriel tak bisa bergerak layaknya anak-anak normal yang lain. Azril hanya bisa menggerakkan jari-jari kaki dan kepalanya sesekali.

Azriel tak bisa berbicara dan hanya bisa tersenyum. Kabar yang sangat mengoyak hati Herna terima saat membawa Azriel ke rumah sakit pada usia dua tahun.

Herna pun syok berat dan sempat tak bisa menerima vonis Azriel mengalami Celebral Palsy.

“Kok bisa ya saya yang ngalamin,” pikir Herna sambil mengingat kisahnya di samping Aiptu Koko dan pendiri Forsiwa, Andri Sumantri (45).

Baca juga: Rasa Bangga Orangtua Lihat Karya Anak Disabilitas Terpampang di Badan Bus Transjakarta...

Namun, kehidupan Herna terus berjalan berkat dukungan moral keluarga dan warga sekitar meski terseok-seok. Sebagai seorang ibu, rasa sedih itu pasti ada. Apalagi diskriminasi masih dialami Herna sebagai orangtua dari anak penyandang disabilitas.

“Dulu saya naik bus gendong Azriel, kursi udah penuh tapi enggak ada yang ngasih duduk. Minggu lalu, saya ke rumah sakit aja saya dan Azriel dibiarin duduk di bawah. Ya Allah tega banget sama Azriel,” ujar perempuan asli kelahiran Jakarta tersebut.

Air mata berganti gelak tawa

Herna Susila Wati (42) memeluk anaknya Azriel Ilhami Pasha (16)  yang mengalami kerusakan jaringan otak sejak lahir alias Celebral Palsy di rumahnya di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (14/6/2023) siang.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Herna Susila Wati (42) memeluk anaknya Azriel Ilhami Pasha (16) yang mengalami kerusakan jaringan otak sejak lahir alias Celebral Palsy di rumahnya di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (14/6/2023) siang.

Isak tangis Herna akhirnya pecah. Herna tak kuat jika memikirkan nasib ke depan Azriel jika dirinya meninggal dunia. Pikiran itu kerap menghantui Herna di malam hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com