“Bang Kokoh menguatkan saya juga untuk tetep istiqomah membantu disabilitas. Bang Kokoh itu supervisor dan pendamping yang sangat luar biasa dan bisa menjadikan saya seperti ini. Kalau enggak ada pendamping seperti Bang Kokoh, mungkin saya sudah stop,” kata Andri.
Aiptu Kokoh mengaku belum maksimal untuk membantu para penyandang disabilitas. Namun, ia hanya ingin berusaha peduli dan menjembatani warga juga peduli dengan penyandang disabilitas. Baginya, ada sesuatu yang berharga yang ia dapatkan untuk dirinya dan keluarganya.
“Tentunya setiap berinteraksi dengan seragam Polri, bisa berikan dampak positif. Saya sangat senang dan puas. jadi dalam hidup bisa lebih bersyukur dalam hidup,” kata Aiptu Kokoh.
Dengan keterbatasan yang ada, Aiptu Kokoh masih ingin membuat anak-anak disabilitas tersenyum dengan berwisata bersama. Selain itu, ada cita-cita Aiptu Kokoh untuk melengkapi prasarana untuk anak-anak disabilitas seperti kursi roda, tempat tidur khusus celebral palsy, dan alat bantu dengar.
Kepedulian Aiptu Kokoh dirasakan oleh Herna menjadi penguat jiwanya sejak tahun 2019. Bagi Herna, bantuan tak melulu soal uang, doa dan dukungan moril adalah yang benar-benar ia butuhkan.
“Untuk Pak Kokoh jangan pernah lelah untuk support dan selalu bersama kami. Soalnya dari mana lagi kita dapat dukungan dari oranng yang mau peduli. Enggak selalu materi. Dikunjungi aja sudah senang saya,” ujar Herna sambil berlinang air mata.
Di sisi lain, Andri juga meminta Aiptu Kokoh tetap menjadi pendampingnya di kegiatan sosial bidang disabilitas. Andri pun berharap, Aiptu Koko tetap bersama dirinya untuk mengangkat derajat keluarga dan anak-anak disabilitas.
“Saya ingin menjadikan Bang Kokoh jadi inspirasi buat anggota-anggota Polri lainnya. Saya minta institusi Polri di wilayah lain bisa meniru di tingkat Polres dan Polda, ada juga yang bisa memberikan motivasi dan semangat saja dulu untuk penyandang disabilitas di wilayah selain Tanjung Barat,” tambah Andri.
“Jadi anak disabilitas dan keluarrganya merasa dapat perhatian dari masyarakat umum, tidak lagi mereka dikucilkan, tak dapat perlakuan diskriminatif, tak merasa malu bawa anaknya keluar,” lanjut Andri.
Baca juga: UGM Komitmen Tingkatkan Layanan Mahasiswa Difabel
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia pada 2020 adalah 22,5 juta. Data tersebut tentunya masih belum sempurna. Jumlah tersebut menunjukkan pentingnya perhatian terhadap pentingnya disabilitas. Upaya masyarakat dan aparat seperti Aiptu Kokoh perlu ditularkan.
Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas (UUPD), ada 22 hak penyandang disabilitas yang dikelompokkan ke dalam enam dimensi yaitu eksistensi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pelayanan publik.
Dimensi eksistensi mencakup hak-hak untuk hidup, bebas dari stigma, mendapatkan privasi, dan hak untuk bebas dari tindakan diskriminasi, penelantaran, penyiksaan dan eksploitasi.
Pemerhati disabilitas sekaligus dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Danang Arif Darmawan, mengatakan masyarakat harus memiliki konstruksi sosial atau pengetahuan bahwa disabilitas merupakan suatu keberagaman.
"Perlu perubahan mindset warga terhadap keberadaan disabilitas. Mainstreaming yang menempatkan disabilitas sebagai bagian dari keberagaman dan warga negara yang kemudian bisa mendukung proses pembangunan di Indonesia," kata Danang dilansir dari website Universitas Gajah Mada.
Baca juga: Cerita Porter di Kampung Rambutan Bantu Lansia hingga Disabilitas, Tak Patok Harga ke Pengguna Jasa
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni terharu dan mengapresiasi tinggi semangat sosial yang dilakukan Aiptu Kokoh. Ia meminta semangat kepedulian Aiptu Kokoh kepada penyandang disabilitas bisa dicontoh oleh semua anggota Polri di seluruh Indonesia.
“Ini perlu diberikan Piagam oleh Pak Kapolri bahwa ada anak buahnya yang begitu besar hatinya untuk mengayomi keluarga disabilitas,” kata Sahroni kepada Kompas.com, Kamis (15/6/2023) sore.
Akhirnya, kita semua tahu langkah Aiptu Kokoh di tengah warga Tanjung Barat menebar kebahagiaan dan membuat senyum. Seperti kata pepatah, senyuman paling indah adalah senyuman seseorang dalam berjuang melawan air mata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.