Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aiptu Kokoh Nugroho, Asa untuk Relawan dan Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 15/06/2023, 20:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

“Sekarang Azriel sama saya, kalau saya enggak ada (meninggal dunia) gimana? Itu yang saya selalu pikirin. Kan Azriel biasanya sama saya,” ujar Herna dengan nada bergetar sambil menitikkan air mata.

Namun, kehadiran Aiptu Kokoh bersama relawan Forsiwa bisa menguatkannya. Herna bisa menumpahkan keluh kesah. Dengan keterbatasan gerak, kamar rumah kontrakan seluas 5x5 meter jadi ramai ketika dikunjungi Aiptu Koko dan relawan Forsiwa.

Kehadiran Aiptu Kokoh dan Andri seakan disambut Azriel. Azriel tersenyum saat ada banyak orang datang ke rumahnya. Begitupun Herna.

Baca juga: Masalah Mikro dalam Pemenuhan Hak Warga Difabel

Aiptu Kokoh dengan seragam polisi dan ban bertuliskan “Bhabinkamtibmas Tanjung Barat” di lengannya duduk dekat Azriel. Sesekali Aiptu Kokoh membelai tubuh Azriel yang sedang asyik main game Mobile Legend. Aiptu Koko pun melihat game Mobile Legend di handphone Azriel meskipun dirinya tak mengerti.

Isak air mata kini berganti jadi gelak tawa melihat Aiptu Kokoh. Azriel tersenyum, Herna kini bisa tertawa. Kesedihan di wajah Herna sedikit mereda.

“Saya berterima kasih Pak Andri dan Pak Kokoh saya jadi enggak merasa sendiri,” ujar perempuan yang bersuami seorang supir pribadi tersebut.

Aiptu Kokoh, Beri Perhatian untuk Disabilitas

Aiptu Kokoh masuk polisi dari seleksi Bintara Prajurit Polri pada tahun 1998.

Ia ditugaskan di Polres Dompu, Nusa Tenggara Barat sebagai anggota Sabhara, operasional, dan lalu lintas.

Aiptu Kokoh lalu pindah ke Polsek Kempo dan pernah juga bertugas di kaki Gunung Tambora sebagai Bhabinkamtibmas atau dulu dikenal dengan sebutan polisi bina mitra Polsek Pekat.

Kegiatan sosial bukan hal baru bagi Aiptu Kokoh. Saat bertugas sebagai kepala pos polisi merangkap Bhabinkamtibmas, Aiptu Kokoh menemukan seorang bayi perempuan yang dibuang oleh orangtuanya sekitar tahun 2009.

Saat itu, ia hanya bertugas seorang diri di pos polisi yang berbentuk rumah panggung.

“Saya mendengar seperti ada suara tangis bayi, saya pikir kucing karena gelap gulita. Saya cek ternyata di dekat pohon besar, saya temukan bayi perempuan di kardus yang terbalut dengan kain. Dia menangis dirubungi oleh semut. Saya dulu panggil warga dengan cara buang tembakan. akhirnya mereka turun dari bukit,” kata ayah satu anak tersebut.

Baca juga: Kisah Rastini, Penyandang Difabel Netra Cirebon yang Berjuang Ajarkan Braille Keliling

Peristiwa penemuan dan berujung membantu mengurus bayi itu mendorong Aiptu Kokoh untuk peduli terhadap sesama. Kepedulian sosial Aiptu Koko terus jalani saat ia bertugas di wilayah hukum Polda Metro Jaya sebagai Bhabinkamtibmas Tanjung Barat.

Bhabinkamtibmas merupakan unsur Polri yang melaksanakan pembinaan masyarakat, deteksi dini serta mediasi atau negosiasi supaya tercipta kondisi yang lebih kondusif di desa ataupun kelurahan.

Di tahun 2016, Aiptu Kokoh berkenalan dengan Andri di sebuah lapangan sepakbola. Andri sedang mengumpulkan koin-koin untuk donasi penyandang disabilitas. Dari pertemuan tersebut, ia mulai mencintai dunia disabilitas.

“Dengan niat dan itikad yang baik, saya dengan saudara Andri berkolaborasi untuk menemukan ide dan gagasan untuk kepentingan komunitas Forsiwa,” ujar Aiptu Kokoh.

Azriel Ilhami Pasha (16) sedang bermain game Mobile Legend dengan kakinya sambil berbaring di rumahnya di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (14/6/2023) siang. Azriel mengalami kerusakan jaringan otak sejak lahir alias Celebral Palsy sehingga terbatas dalam bergerak.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Azriel Ilhami Pasha (16) sedang bermain game Mobile Legend dengan kakinya sambil berbaring di rumahnya di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (14/6/2023) siang. Azriel mengalami kerusakan jaringan otak sejak lahir alias Celebral Palsy sehingga terbatas dalam bergerak.

Bagi Andri, sosok Aiptu Kokoh selalu merespon baik dan mendukung kebutuhan anak-anak dan keluarga disabilitas. Dukungan moril dan moril seperti kunjungan dan bantuan sosial, lanjut Andri, sangat membantu. Pada tahun 2016 hingga 2017 sebelum bertemu Aiptu Kokoh, Andri masih berjalan sendiri untuk membantu penyandang disabilitas.

“Sebenarnya itu sama Bang Kokoh itu merintis Forsiwa bareng. Bang Kokoh itu enggak mau dianggap pendiri. Jadi saya tetap diminta jadi pendiri Forsiwa,” lanjut Andri.

Di Tanjung Barat, ada 22 anak penyandang disabilitas yang sudah terdata dan didampingi Forsiwa hingga saat ini. Ada penyandang disabilitas dengan jenis disabilitas fisik, intelektual, dan sensorik.

Andri menyebutkan, Aiptu Kokoh selalu menyambangi rumah-rumah keluarga dengan anak penyandang disabilitas sebulan sekali. Selain itu, Aiptu Kokoh tak melupakan anak-anak disabilitas di saat ada rezeki baik dari dirinya maupun dari Polri.

Baca juga: Siprianus Dua Dawa, Difabel yang Mampu Produksi Beragam Kerajinan Kayu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com