Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mahasiswa UI Keluhkan Biaya Kuliah yang Mahal, Ajukan Banding untuk Dapat Keringanan

Kompas.com - 19/06/2023, 18:43 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ajaran baru 2023/2024 menjadi momen membahagiakan bagi sejumlah mahasiswa karena berhasil diterima di perguruan tinggi favorit di Indonesia.

Salah dua di antara mahasiswa baru tersebut adalah Sabrina Syifa dan Rachel yang akan mulai berkuliah di Universitas Indonesia (UI).

Sabrina yang merupakan lulusan SMA Negeri 3 Jakarta menembus ketatnya persaingan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) UI dan diterima di jurusan Sastra Prancis, Fakultas Ilmu Budaya UI.

Sementara itu, Rachel yang merupakan salah satu lulusan SMA Negeri di Kota Batam, Kepulauan Riau, diterima di jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI.

Baca juga: Curhat Maba UI Harus Bayar UKT Rp 15 Juta Per Semester: Mahal Banget, Akhirnya Banding

Meski berhasil melalui proses penerimaan yang ketat, keduanya tak lantas berbahagia karena nominal uang kuliah tunggal (UKT) yang harus mereka bayar setiap semesternya terhitung tinggi.

Sabrina dan Rachel mendapat UKT golongan 10, yang artinya mereka harus membayar sebesar Rp 15 juta setiap semesternya.

“Kaget dong, mahal banget,” ujar Rachel kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).

"Awalnya aku berekspektasi paling tinggi hanya akan membayar Rp 10 juta, mengingat gaji orangtuaku yang kelas menengah dan melihat dari sistem UKT tahun-tahun sebelumnya," ujar dia.

Baca juga: Warganet Sebut Biaya Daftar Kuliah di UI Mahal, Apa Kata Pihak Kampus?

Sementara itu, Sabrina mengaku nominal UKT Rp 15 juta tersebut jauh lebih tinggi dari dana yang sudah dipersiapkan orangtuanya.

Dia berharap, nominal UKT yang harus dibayarkan bisa berkurang 50 persen atau menjadi sekitar Rp 7,5 juta.

"Zaman kakakku kuliah di UI 2018 UKT kakak saya hanya Rp 5 juta," jelasnya.

Sabrina dan Rachel pun mengajukan banding, meminta agar nominal UKT mereka diturunkan.

Hingga saat ini, Sabrina masih menunggu jawaban dari pihak UI.

Beruntungnya, Rachel sudah mendapat jawaban dan nominal UKT nya turun menjadi Rp 10 juta per semester.

"Aku jelasin situasi di sini sama kesusahanku gimana, akhirnya UKT aku turun jadi Rp 10 juta," ucap dia.

Baca juga: Curhat Harus Bayar UKT Rp 15 Juta, Maba UI: Jangan Patokan Slip Gaji Saja

Rachel mengatakan, UKT UI 2023 memang mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.

Meski berat, Rachel mengatakan orangtuanya tetap akan mengupayakan pembayaran uang kuliahnya di UI.

"Orangtua aku udah pasrah, enggak apa-apa. Aku juga dari dulu maunya UI kan, ya sudah deh, mau gimana juga dipaksain aja," tutur dia.

(Penulis : Wasti Samaria Simangunsong/ Editor : Nursita Sari, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com