JAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) angkat bicara menanggapi keluhan calon mahasiswa baru soal mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Universitas Indonesia Amelita Lusia memastikan, tidak ada calon mahasiswa baru (camaba) yang tidak jadi kuliah di UI karena persoalan ekonomi.
"Kami berprinsip tidak ada camaba yang tidak jadi kuliah di UI jika sudah dinyatakan diterima, karena masalah finansial ini," ucap Amel kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).
Baca juga: Curhat Maba UI Harus Bayar UKT Rp 15 Juta Per Semester: Mahal Banget, Akhirnya Banding
Amel menjelaskan, soal penetapan UKT, tersebut sudah didasarkan pada data yang diunggah oleh camaba UI dalam sistem.
Sebab, sebelumnya camaba telah diminta agar melengkapi berkasnya sebagaimana tercantum di sistem penerimaan tersebut.
Jadi, bila camaba UI tidak menyetujui angka penetapan UKT, maka mereka boleh menyampaikan keberatannya dengan mengajukan pertanyaan pada sistem.
Informasi soal pengajuan keberatan tersebut juga telah disebarluaskan kepada camaba lewat sistem.
Pihak UI juga memperpanjang masa untuk melengkapi dokumen sampai tanggal 13 Juni 2023 pukul 23.59 WIB.
"Mulai 14 Juni 2023, Tim Pokja akan meneliti kembali semua dokumen yang diberikan. Nantinya Tim Pokja akan meneliti kembali penetapan UKT yang bersangkutan," terang Amel.
Baca juga: Curhat Harus Bayar UKT Rp 15 Juta, Maba UI: Jangan Patokan Slip Gaji Saja
Pada saat bersamaan, kata Amel, UI akan mencarikan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi.
Adapun informasi final terkait penetapan UKT akan diumumkan hari ini, 20 Juni 2023.
Lalu, jika camaba sudah mendapat penetapan UKT, UI juga memperbolehkan camaba membayar dengan skema cicilan.
"Jika sudah ada penetapan UKT-nya, maka mahasiswa yang bersangkutan bisa mengajukan cicilan dalam satu semester untuk tiga kali pembayaran," tutur Amel.
Amel mengatakan, UI telah menetapkan mekanisme pembayaran UKT camaba dengan mempertimbangkan kemampuan penanggung biaya pendidikan calon mahasiswa.
"Sistem penetapan UKT tahun 2023 ini juga sama seperti tahun 2022," tutup Amel.
Keluhan soal UKT
Mahalnya nominal uang kuliah tunggal (UKT) di Universitas Indonesia (UI), dikeluhkan Sabrina Syifa dan Rachel, dua mahasiswa baru kampus tersebut.
Keduanya sama-sama tak menyangka UKT yang didapat jauh lebih mahal dari yang mereka perkirakan.
Sabrina mengatakan, dirinya sudah mempersiapkan dana untuk membayar UKT usai diterima di jurusan Sastra Prancis, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI pada Maret lalu.
Namun, ia terkejut dan bingung lantaran UKT yang didapatnya cukup jauh dari perkiraan dana yang telah dipersiapkan.
"Dapat nominal UKT Rp 15 juta, nominal UKT-ku cukup jauh dari perkiraan dana yang sudah aku sisipkan," ujar Sabrina saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/6/2023).
Baca juga: Saat Mahasiswa Baru UI Mengeluh Soal Mahalnya Biaya UKT, Bingung Bayarnya sampai Ajukan Banding
Tak berbeda dengan Sabrina, Rachel juga kaget dikenai biaya UKT sebesar Rp 15 juta per semester usai diterima di jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
"Kemarin aku dapat UKT golongan 10, di Rp 15 juta (per semester). Kaget dong, mahal banget," kata Rachel kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).
Biaya kuliah tersebut, kata Rachel di luar ekspektasinya. Sebab, dengan kondisi keuangan orangtuanya, Rachel awalnya memperkirakan UKT-nya paling tinggi sebesar Rp 10 juta per semester.
"Awalnya aku berekspektasi paling tinggi hanya akan mendapatkan Rp 10 juta, mengingat gaji orangtuaku yang kelas menengah dan melihat dari sistem UKT tahun-tahun sebelumnya," ujar dia.
Karena keberatan akan nominal yang harus dibayar, Sabrina dan Rachel sama-sama mengajukan banding untuk pengurangan biaya UKT.
Namun, Sabrina sampai saat ini ia belum mendapat lampu hijau dan masih menunggu pengumuman final UKT pada 20 Juni 2023.
Berbeda dengan Sabrina, banding yang diajukan oleh Rachel sudah diterima UI. UKT yang harus dibayar Rachel akhirnya turun menjadi Rp 10 juta per semester.
"Aku jelasin situasi di sini sama kesusahanku gimana, akhirnya UKT aku turun jadi Rp 10 juta," ucap dia.
Rachel bercerita, banyak teman-teman mahasiswa baru SNBP UI bernasib sama dengannya. Bahkan, banyak mahasiswa baru yang bandingnya ditolak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.