Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Paripurna HUT Jakarta, DPRD DKI Nyatakan Dukung Perpindahan Ibu Kota Negara

Kompas.com - 22/06/2023, 13:02 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyatakan mendukung penuh perpindahan ibu kota negara (IKN) yang dijadwalkan pada 2024.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyampaikan dukungan instansinya dalam rapat paripurna HUT ke-496 DKI Jakarta, Kamis (22/6/2023).

"Turut mendukung dan menyukseskan perpindahan ibu kota negara sesuai dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang lbu Kota Negara," ujar Prasetyo dalam sambutan rapat paripurna.

Baca juga: Heru Budi dan Ketua DPRD DKI Berjoget Saat Yuni Shara Nyanyi di Rapat Paripurna HUT Jakarta

Dengan perpindahan IKN, DPRD DKI juga mendorong Pemprov DKI membenahi birokrasi soal pelayanan masyarakat agar lebih maksimal dan efisien.

"Lalu soal ekonomi, ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkuat sistem demokrasi serta menjaga warisan budaya," ucap Prasetyo.

Adapun DPRD DKI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar rapat paripurna pada hari ulang tahun ke-496 DKI Jakarta, Kamis.

Baca juga: Mantan Gubernur Sutiyoso Kembali ke Balai Kota, Ikut Rapat Paripurna HUT Ke-496 Jakarta

Rapat paripurna HUT Jakarta digelar berbeda dengan rapat paripurna lainnya. Rapat parpurna dalam rangka HUT Jakarta ini digelar istimewa.

Pantauan Kompas.com di lokasi, perbedaan sudah tampak dari ruang rapat yang dihias dengan ornamen khas Betawi.

Pada sisi pintu masuk ruang rapat paripurna Gedung DPRD DKI terdapat karpet merah. Selain itu, lantunan musik khas Betawi juga diputar sebelum rapat paripurna digelar.

Rapat paripurna juga dimeriahkan dengan atraksi palang pintu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com