Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kasus Pemerkosaan Bocah di Cipayung: Kondisi Korban Mulai Membaik Usai Pelaku Ditangkap

Kompas.com - 23/06/2023, 08:53 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pemerkosaan NHR (9) oleh S alias UH (68) di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, masih bergulir.

Kondisi korban disebut telah membaik setelah mendengar kabar bahwa pelaku akhirnya ditangkap. 

Adapun UH telah dilaporkan sejak 6 Maret 2023 oleh keluarga NHR.

Namun, UH baru ditangkap pada Kamis (15/6/2023) malam, setelah kasus pemerkosaan ini viral.

Hingga kini, belum ada kejelasan terkait langkah selanjutnya dari kepolisian dalam menangani kasus ini.

Polisi bungkam

Ada sejumlah hal yang perlu dikonfirmasi, salah satunya seperti apa kelanjutan proses hukum terhadap pelaku.

Kompas.com telah mencoba menghubungi beberapa pejabat kepolisian di Polres Metro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya sejak Rabu (21/6/2023) sore hingga Kamis (22/6/2023) sore.

Mereka adalah Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leo Simarmata dan Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur Ipda Sri Yatmini.

Kemudian Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dhimas Prasetyo, Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina, dan Kabid Humas Polda Metro Kombes Trunoyudo.

Pada Rabu, upaya konfirmasi dimulai pukul 16.21 sampai 20.49 WIB saat AKP Lina membalas upaya konfirmasi Kompas.com.

"Ke Kanit PPA saja langsung, gimana? Kami (divisi Humas Polres Metro Jakarta Timur) belum dapat bahannya juga," terang dia, Rabu.

Baca juga: Usai Kasusnya Viral, Polisi Akhirnya Tangkap Lansia Pemerkosa Bocah di Cipayung

Pada Kamis, Kompas.com kembali menghubungi lima narasumber itu mulau pukul 07.45 WIB.

Hanya AKP Lina yang membalas pukul 11.55 WIB.

Ia mengonfirmasi bahwa divisi Humas masih belum memiliki jawaban yang bisa diberikan kepada Kompas.com.

"Mohon maaf. Kami masih koordinasi ya. Mohon waktunya," Lina berujar, Kamis.

Pukul 15.57 WIB, Kompas.com kembali menghubungi AKP Lina untuk menanyakan hasil koordinasi yang dimaksud, dan apakah ia sudah bisa memberi jawaban kepada Kompas.com.

Namun, hingga berita ini ditulis pada Jumat (23/6/2023), para pejabat kepolisian di Polres Metro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya tidak ada yang merespons.

Ibu korban kembali diperiksa

F (32), ibunda NHR, mengaku kembali dipanggil ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (20/6/2023), lima hari setelah UH ditangkap.

F dan para saksi dipanggil untuk ditanya kembali kronologi pemerkosaan NHR. Pertanyaan mencakup kejadian secara menyeluruh dan berapa kali NHR diperkosa.

Selanjutnya, F diberi tahu bahwa barang bukti dalam kasus itu telah diamankan polisi.

"Mereka juga kasih tahu barang-barang bukti sudah diamankan. Baru itu saja," ungkap F.

"Barang bukti yang dikasih tahu ke saya cuma baju anak saya. Yang dipakai anak saya semua (saat kejadian)," sambung dia.

Baca juga: Lemahnya Penegakan Hukum Kasus Pemerkosaan Anak di Cipayung, Ibu Korban Malah Dimarahi Polisi

Namun, polisi belum memberikan informasi seputar hasil visum dan tes psikologi yang telah dilakukan pada 7 Maret.

"Belum dikasih tahu, enggak nanya juga kemarin (saat dipanggil ke Polres Metro Jakarta Timur)," ungkap F.

F mengaku tidak menanyakan alasan belum diberi tahu hasil visum dan tes psikologi.

Sebab, ia sudah tahu jawaban yang akan diberikan, yakni menunggu persidangan.

Jawaban itu selalu disampaikan sejak F membawa NHR melakukan visum dan tes psikologi.

"Enggak nanya juga kemarin karena waktu awal nanya terus, dibilang enggak boleh tahu sampai persidangan. Makanya kemarin enggak tanya lagi," ucap dia.

"Kanit PPA (Ipda Sri Yatmini) ngomongnya, 'Hasil visum belum turun, hasil (tes) psikologi belum turun, tapi tersangka sudah ditangkap'. Saya enggak tahu maksudnya belum turun apa," sambung F.

Mulai membaik

F mengungkapkan, kondisi NHR membaik setelah mengetahui bahwa pelaku resmi ditahan Polres Metro Jakarta Timur.

"Sejak (kabar) penangkapan, kondisinya masih ada bentuk trauma," ujar dia.

"Kalau perasaan takut dan khawatir, sudah enggak begitu karena si pelaku sudah ditangkap," sambung F.

Baca juga: Keluarga Belum Diberi Tahu Hasil Visum Bocah Korban Pemerkosaan Lansia di Cipayung

Saat ini, NHR masih berpenampilan seperti laki-laki karena traumanya. Ia memang sempat mengungkapkan hendak operasi menjadi laki-laki karena trauma. 

Namun, NHR sudah tidak murung dan pendiam.

NHR juga mulai dekat kembali dengan teman-teman sebayanya karena mulai terbuka. Sebelum UH ditangkap, terang F, NHR kerap menyendiri.

"Mulai terbuka lagi, ceria lagi. Sebelumnya bisa dibilang kayak murung, diam saja. Sekarang ceria dan ketawa-ketawa. Mulai bisa bercanda lagi sama teman-temannya," tutur dia.

Tinggal di Balai Anak Kemensos

Untuk sementara waktu, NHR tinggal di Balai Anak Handayani, Cipayung, Jakarta Timur, milik Kementerian Sosial (Kemensos).

"NHR sekarang di (Balai) Handayani tempatnya Kemensos, sudah di sana dari Minggu (18/6/2023)," kata F.

NHR diizinkan pihak sekolah untuk dibawa ke Balai Anak Handayani karena kegiatan pembelajaran semester ini sudah selesai. NHR tinggal menunggu pembagian rapor.

Di Balai Anak Handayani, NHR melakukan sejumlah aktivitas, termasuk belajar.

"Sekolah juga setiap hari di sana (Balai Anak Handayani), pagi sekolah. Saya dikasih informasi terus (soal keseharian NHR), setiap hari di-WhatsApp terus," ujar F.

Baca juga: Keluarga Bocah yang Diperkosa Lansia di Cipayung Datangi Kantor LPSK

F juga menerima laporan perkembangan kondisi NHR setiap harinya.

Sejauh ini, NHR dikatakan belum terlalu dekat dengan teman-teman barunya.

"Masih permulaan anak saya, masih belum terlalu dekat. Masih kurang betah, jadi minta pulang terus," ungkap F.

Walaupun merasa kurang betah, NHR tetap ceria, sama seperti sebelum dibawa ke Balai Anak Handayani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com