Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sialnya Perempuan yang Dipaksa Pacar Makan Kotoran akibat Tepergok Selingkuh, Kini Dipecat dari Perusahaan

Kompas.com - 27/06/2023, 08:23 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesialan masih terus menimpa IM (23), perempuan yang dianiaya dan dipaksa makan kotoran oleh kekasihnya yang berprofesi sebagai seniman tato, EP (29), akibat tepergok selingkuh.

Usai kejadian kelam akibat ulahnya berselingkuh dengan pria lain, beberapa penderitaan pun harus diterima oleh IM.

Alami luka lebam dan susah menelan

Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key mengatakan, IM mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuhnya akibat dianiaya EP.

Baca juga: Amarah Seniman Tato di Cilandak: Paksa Pacar Makan Kotoran akibat Tepergok Selingkuh

Tak hanya itu, IR juga mengalami kesulitan untuk menelan akibat penganiayaan yang dialaminya di sebuah kamar kos daerah Cilandak, Jakarta Selatan, pada Minggu (18/6/2023) pagi.

"Luka yang dialami korban, intinya korban setelah dilakukan penganiayaan oleh pelaku sempat tak bisa masuk kerja karena kesulitan menelan juga, ada memar juga," kata Wahid kepada wartawan, Senin (26/6/2023), dilansir dari TribunJakarta.com.

Dipecat dari perusahaan

Karena tak kunjung masuk kerja akibat mengalami luka penganiayaan, pada akhirnya IM dipecat oleh perusahannya.

"Korban akhirnya diberhentikan oleh tempatnya bekerja karena memang dia baru bekerja kurang lebih sekitar satu sampai dua bulan," ungkap Wahid.

Sementara itu, EP yang sudah ditangkap pihak kepolisian terlihat mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan kedua tangannya diborgol.

Baca juga: Pergoki Aksi Perselingkuhan, Seniman Tato Olesi Wajah Pacar dengan Kotorannya Sendiri

Tersangka terus menundukkan kepala saat polisi menggiringnya ke dalam rumah tahanan (rutan).

Sebelumnya diberitakan, EP (29) memaksa IM (23) untuk memakan kotoran lantaran ia emosi berat mengetahui pacarnya selingkuh.

IM kedapatan berselingkuh dengan pria lain di dalam kosan yang seluruh biayanya ditanggung oleh EP.

"Si cewek ini baru kerja di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Kemudian EP memfasilitasi IM dengan mencarikannya kos-kosan sekaligus membayar biayanya per bulan," ujar Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key saat dihubungi, Jumat (23/6/2023).

Namun, baru 10 hari ditinggali, IM mengaku kepada EP bahwa dirinya tak lagi menempati kamar kos yang terletak di Cilandak, Jakarta Selatan.

"Padahal kos itu baru dibayar, jadi masih ada 20 harian lah. Dia seolah-olah sudah pindah, nggak tinggal di kosan itu. Si cowok ini, 'masa iya sih, kan baru dibayar, kok nggak di tempatin'," ujar Kapolsek.

Baca juga: Cerita Perselingkuhan di Balik Kasus Pria Paksa Pacar Makan Kotoran, Pelaku Kesal karena Sudah Biayai Hidup

Permintaan yang tak masuk akal membuat EP curiga. Sampai akhirnya ia mendatangi lokasi kos yang katanya tak ditinggali lagi oleh sang pacar pada Minggu (18/6/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com