Satria menuturkan, langkah Pemprov DKI Jakarta yang mendukung transportasi ramah lingkungan sudah tepat.
Sebab, saat ini Transjakarta pun sudah menggunakan bus listrik.
Ada pula perusahaan transportasi swasta yang menawarkan penyewaan sepeda motor listrik kepada para pengemudinya.
"Polusi di Jakarta berkaitan sama transportasi umum (yang tidak ramah lingkungan), kayak dulu kopaja yang asapnya hitam itu," kata Satria.
Namun, transportasi publik yang saat ini sudah ada diharap terus dibenahi.
Jika ada kendaraan yang sudah tidak memadai, seperti pintu mobil atau bus yang tidak bisa ditutup rapat, segera diperbaiki.
Sebab, rasa aman dan nyaman yang ditawarkan transportasi publik dapat menggaet minat masyarakat untuk meninggalkan kendaraan pribadi saat bepergian.
Dengan kata lain, transportasi publik dapat membantu mengatasi kemacetan dan polusi di Jakarta, terutama penggunaan jenis kendaraan yang ramah lingkungan.
"Kemacetan tetap jadi masalah yang diprioritaskan untuk cepat diselesaikan. Untuk mengatasi macet, transportasi publik diperbanyak rute dan armadanya," jelas Satria.
"Kuncinya balik lagi ke transportasi publik yang lebih aman dan nyaman. Kalau sudah begitu, dan rute dan armadanya lebih banyak, orang pakai kendaraan pribadi jadi berkurang," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.