Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Kontrakan Tempat Suami Bakar Istri di Cakung Jaktim, Ada Garis Polisi dan Kaca Jendela Pecah

Kompas.com - 03/07/2023, 14:03 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang laki-laki berinisial US (38) membakar istrinya, W (37), bersama kedua anaknya, yakni N (15) dan K (14), pada Rabu (28/6/2023) malam.

Peristiwa ini terjadi di sebuah kontrakan di Jalan Inspeksi PPD RT 002/RW 07 Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (3/7/2023), kondisi kontrakan tersebut tampak rusak cukup parah.

Baca juga: Kasus Suami Bakar Istri dan Dua Anak di Cakung, Tubuh Korban Terluka Bakar 55 Persen

Sejumlah tanaman hias di dalam pot masih berjejer rapi dekat beberapa pasang alas kaki di bagian depan kontrakan. Ada pula sebuah kursi yang tampak sedikit hancur.

Garis polisi berwarna kuning dipasang melintang dari jendela menuju tembok pembatas menuju petak kontrakan lainnya.

Kondisi terkini dari kontrakan tempat US (38) membakar istri, W (37), dan anak-anaknya N (15) dan K (14), Cakung, Jakarta Timur, Senin (3/7/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Kondisi terkini dari kontrakan tempat US (38) membakar istri, W (37), dan anak-anaknya N (15) dan K (14), Cakung, Jakarta Timur, Senin (3/7/2023).

Bagian teras tampak kotor dengan beberapa barang kecil yang hangus, abu, tanah, dan serpihan kaca jendela.

Untuk bangunannya sendiri, bagian depan pintu kontrakan memang masih tampak bagus tanpa bekas terbakar maupun goresan.

Baca juga: Detik-detik Suami Bakar Anak dan Istri di Cakung, Mulanya Tersulut Amarah Persoalan Beli Lauk

Akan tetapi, tampilannya cukup kontras dengan beberapa bagian dinding yang tampak gosong karena tersambar api dari dalam.

Selain itu, sepasang jendela pada sisi kiri pintu juga mengalami kerusakan. Salah satu kaca jendela hancur, sementara satu lagi hanya pecah pada bagian tengah saja.

Kompas.com hanya bisa menengok dari bagian jendela yang kacanya hancur. Sebab, bagian jendela yang kacanya sedikit pecah tertutup oleh sebuah tirai berwarna merah muda dan lemari.

Untuk lemari, sisi yang berada di dekat jendela tampak gosong. Namun, pintu lemari yang setengah terbuka tampak lebih gosong.

Baca juga: Suami Gelap Mata Saat Cekcok Berujung Bakar Istri, 2 Anak, dan Dirinya Sendiri

Pakaian yang tersimpan di dalam lemari terlihat masih dalam kondisi bagus. Sementara itu, sebagian pakaian yang digantung di bagian depan pintu lemari dalam kondisi gosong.

Beberapa gantungan baju bermaterial besi tampak masih kokoh, sementara rangka kipas angin di atas lemari gosong.

Untuk bagian dalam kontrakannya sendiri, tampilan secara keseluruhan berantakan. Barang-barang yang berserakan hancur dan terbakar.

Bahkan, dinding ruangan itu hangus terbakar dan beberapa plafon rusak sehingga rangka atap terlihat.

Untuk bagian dapur dan ruangan di belakang, kerusakan tidak terlalu parah karena dinding tidak terlalu gosong. Barang-barang pun dalam kondisi bagus.

Suami bakar istri

Sebagai informasi, US membakar W yang sedang berada di dalam kontrakan bersama N dan K.

Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Metro Jakarta Timur Ipda Sri Yatmini mengungkapkan, aksi keji itu dilakukan pelaku ketika US dan W cekcok di rumahnya pada Rabu malam.

Belum diketahui pasti penyebab mereka berdua bertengkar. Namun, yang jelas, pertengkaran di dalam kamar kontrakan itu berujung KDRT.

US yang kala itu memegang botol bensin langsung mengguyur istri dan dua anaknya.

Baca juga: Fakta Suami Bakar Istri dan Anak di Cakung: Korban Derita Luka Bakar 55 Persen, Pelaku Jadi Tersangka

"Dua anak korban ini sedang main HP di rumah itu, jadi karena suami pada saat marah-marah itu sedang memegang botol bensin, diguyur lah ketiga korban, antara ibu dan dua anak korban itu," tutur Sri kepada Kompas.com, Minggu (2/7/2023).

US yang melihat korban terbakar justru ikut panik. Dirinya lalu ikut menyiram bensin ke tubuhnya dan ia akhirnya ikut terbakar.

Meski begitu, US tetap dinyatakan selamat. Pelaku hanya mendapat luka bakar 20-30 persen di tubuhnya.

Ia yang kini berstatus sebagai tersangka itu juga telah dibawa ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dirawat.

Semua korban selamat, tetapi mengalami tingkat luka bakar 55 persen. Selain itu, para korban juga sudah dirawat di dua rumah sakit (RS) yang berbeda, yakni di RS Tarakan, Jakarta Pusat; dan di RS Koja, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com