"Saya kalau makan beli ke bawah ke supermarket," ucap Rihani santai.
Keduanya tampak santai saat menjawab beberapa pertanyaan dari polisi.
"Saya ketawa saja, siapa yang bilang saya di Bali," ujar salah satu dari mereka saat diinterogasi polisi.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirkrimum) Polda Metro Jaya AKBP Imam Yulisdiyanto mengungkapkan, Rihana dan Rihani sudah mengetahui bahwa mereka menjadi buronan polisi.
Oleh karena itu, mereka terus bersembunyi, bahkan beberapa kali pindah apartemen.
"Mereka sudah mengetahui bahwa sedang dilakukan pencarian oleh pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ungkap Imam saat ditemui wartawan, Selasa (4/7/2023).
"Mereka ini sering berpindah-pindah dari apartemen satu ke apartemen lainnya," tambah dia.
Sekuriti ikut bantu penggerebekan
Kompas.com telah bertanya tentang penangkapan Rihana Rihani kepada sekuriti setempat bernama Defrian.
Namun, dia mengaku tak mengetahui secara pasti kapan penangkapan itu berlangsung.
Sebab, penangkapan itu terjadi sebelum Defrian aplusan dengan anggota sekuriti lainnya.
"Enggak tahu sama sekali kejadiannya, memang enggak tau. Sebab, serah terima itu cuma ke pimpinan aja. Anggota enggak bakal di kasih tau," ucap Defrian kepada wartawan di lokasi, Selasa.
Meski demikian, polisi sebelumnya menyebut bahwa sekuriti apartemen turut membantu saat penggerebekan Rihana Rihani.
"Pada saat pengamanan (penangkapan) kami berkoordinasi dengan pihak keluarganya dan juga dibantu dengan pihak security di apartemen tersebut," ujar Iman.
Kerugian korban capai Rp 35 Miliar