Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akal-akalan Mario Dandy Libatkan Shane Lukas dan Bohongi Polisi Saat BAP

Kompas.com - 05/07/2023, 09:53 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa penganiayaan D (17), Mario Dandy Satriyo (20), membuat gaduh seisi ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (4/7/2023).

Mario bikin geger karena dia menyebut berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibacakan Majelis Hakim PN Jaksel adalah sebuah kebohongan.

"Yang saya tulis di BAP ini bohong Yang Mulia," kata dia singkat di dalam ruang sidang.

Baca juga: Dalam Sidang, Mario Dandy Mengaku Beri Keterangan Palsu ke Polisi

Namun, Mario menggaransi tidak semua pernyataan di dalam BAP-nya fiktif.

Kebohongannya di depan penyidik kepolisian hanya berkutat tentang peran Shane Lukas (19) selama insiden penganiayaan terhadap D berlangsung.

"Tidak semua bohong Yang Mulia. Hanya ada beberapa yang saya karang sendiri," tutur dia.

Bohong agar motif penganiayaan ada sebab akibat

Mario menyebut dirinya sengaja berbohong demi kepentingannya sendiri.

Ia ingin membuat skenario seolah-olah Shane memanas-manasi dirinya untuk menganiaya korban.

Dengan demikian, ada sebab akibat mengapa dirinya menganiaya D berulang kali hingga koma.

Baca juga: Mario Dandy Dibentak Hakim Saat Beri Keterangan dalam Sidang

"Di situ saya membuat skenario bahwa Shane ini yang membuat saya panas sampai ujung-ujungnya saya pukulin D, saya terprovokasi sama shane, saya mau bikin skenario seperti itu," ungkap Mario.

"Tapi saat ini saya mau berkata sesungguhnya apa yang terjadi dan saya berbohong," lanjut dia.

Shane tidak pernah provokasi Mario

Mario mengungkapkan tidak pernah menerima provokasi selama penganiayaan berlangsung, baik itu sebelum maupun saat peristiwa pemukulan.

Hal itu terungkap saat Majelis Hakim PN Jaksel memastikan kepada Mario berkait beberapa perkataan Shane yang tertera di dalam BAP.

"Jadi Shane enggak ngomong gitu, 'Sebagai teman, gue enggak ikut partisipasi nih, enggak ikut mukulin juga'" tanya hakim.

Baca juga: Mario Dandy Mengaku Bikin Skenario Shane Lukas Provokasi Dirinya untuk Aniaya D

"Enggak Yang Mulia. Dia diam saja," jawab Mario.

"Ada Shane bilang gini, 'Kita pukulin saja Den di dalam'" tanya hakim lagi.

"Enggak ada Yang Mulia, itu saya bikin-bikin," timpal dia.

"Kenapa kamu bikin-bikin, ini bukti tertulis kan!" tanya hakim lagi dengan nada tinggi.

"Ya karena di situ saya mau bilang Shane ini orang yang provokasi saya," tutur Mario.

Mario akui teriak free kick

Mario menyebut Shane tidak pernah nyeletuk kata-kata free kick selama menganiaya korban.

Ia mengaku semuanya keluar dari dalam mulutnya. Teriakan free kick, kata Mario, merupakan celetukan dari yang tiba-tiba saja keluar.

"Shane enggak pernah bilang, 'Den enak nih main bola' dan 'Free kick, sini bos, free kick gini bos'. Semua itu perkataan saya. Dia hanya ngevideoin saja," ungkap Mario.

Percobaan hilangankan rencana penganiayaan

Kuasa hukum D, Mellisa Anggraini menilai ada niat terselubung yang tersirat dalam pengakuan Mario.

Sebab, saat menjadi saksi dalam sidang AG (15), Mario tidak pernah menyinggung soal BAP palsu.

"Keterangannya berbeda dengan dia saat menjadi saksi pelaku anak AG. Jadi sebenarnya mereka memainkan strategi apa? Mau menghilangkan perencanaan penganiayaan?" ujar Mellisa kepada wartawan sesuai sidang.

Baca juga: Fakta dan Dugaan Kasus Pencabulan Mario Dandy terhadap AG, Tak Bisa Disebut Suka Sama Suka

Selain itu, Mellisa mengaku ada keanehan soal BAP palsu yang dinyatakan Mario. Menurut dia, Shane tetap ada celetukan yang membuat Mario mengatakan free kick.

"Waktu rekonstruksi jelas banget, saya ingat dan kami punya rekamannya bahwa Shane memang menyangkal terkait perkataan free kick. Tetapi dia tidak menyangkal soal perkataan ini, 'Den, enak nih main bola'" ujar Mellisa.

Oleh karena itu, Mellisa berharap Majelis Hakim PN Jaksel bisa melihat keanehan dalam persidangan ini dan membuat keputusan yang obyektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com