Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Menghijaukan Jakarta Utara, Tanah dan Udara Tidak Baik apalagi Air...

Kompas.com - 07/07/2023, 14:37 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dany Arwanto, Ketua RT 07 RW 01 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, mengakui tidak mudah untuk melakukan penghijauan di lingkungan warganya yang kumuh.

Kesulitan itu disebabkan oleh tanah di wilayahnya yang tandus dan airnya yang payau karena berdekatan dengan laut di sisi utara Jakarta.

"Memang di tempat kami di sini di RW 01 ini memang tantangannya luar biasa, karena memang jarak daripada lokasi kami ke laut pantai itu cuma 500 meter," ujar Dany kepada Kompas.com, Jumat (7/7/2023).

Selain itu, faktor polusi udara juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang ditanam di lahan-lahan kosong di tengah pemukiman warga.

Baca juga: Kisah Warga Gang Cemara di Koja, Cari Berkah dari Tumpukan Sampah

Meski begitu, Dany menegaskan bahwa tantangan itu tidak menyurutkan niatnya bersama warga di kawasan Gang Cemara 01, Tugu Utara, untuk memperbaiki lingkungan mereka.

"Tanah yang tidak baik, udara juga kurang baik, apalagi air, di sini itu untuk pertanian itu susah. Tapi kondisi itu bukan menjadi hambatan juga untuk kami," kata Dany.

Berbekal sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah daerah serta pihak-pihak lain, Dany bersama warganya tetap menjalankan penghijauan serta pengolahan sampah.

Kini, Dany dan warga di Gang Cemara 01 telah memiliki kebun buah-buahan dan sayuran, serta area peternakan dan pengembangan ikan konsumsi maupun ikan hias.

Dany Arwanto, Ketua RT 07 RW 01 Tugu Utara, Jakarta Utara memetik buah anggur hasil budidaya warga di kawasan Gang Cemara 01, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Rabu (5/7/2023).KOMPAS.com/Tria Sutrisna Dany Arwanto, Ketua RT 07 RW 01 Tugu Utara, Jakarta Utara memetik buah anggur hasil budidaya warga di kawasan Gang Cemara 01, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Duduk Perkara Sampah di Kolong Rumah Kapuk Muara hingga Mencuat Polemik Tanah Sengketa

Selain itu, ada pula tempat produksi pupuk organik dan anorganik, budi daya maggot hingga bank sampah.

Hasil panen dan produksinya kemudian bisa dimanfaatkan bersama-sama oleh warga, serta diperjualkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

"Itu sangat membantu. Pertama membuat kami merasa senang, ada perhatian dari mereka. Yang biasa kami lakukan ternyata bukan hal sepele. Menurut kami sepele hanya sekadar berkegiatan, tapi menurut mereka luar biasa," ungkap Dany.

Untuk diketahui, upaya penghijauan dan pengolahan sampah di kawasan Gang Cemara 01 berawal dari keprihatinan Dany melihat lingkungan warga yang kumuh.

Dany Arwanto, Ketua RT 07 RW 01 Tugu Utara, Jakarta Utara memberi pakan ikan hias di kebun warga Gang Cemara 01, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Rabu (5/7/2023).KOMPAS.com/Tria Sutrisna Dany Arwanto, Ketua RT 07 RW 01 Tugu Utara, Jakarta Utara memberi pakan ikan hias di kebun warga Gang Cemara 01, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Atasi Krisis Air Rusun Marunda, PAM Jaya Bangun Reservoir Komunal Rp 18 Miliar

Dany khawatir kondisi lingkungan yang kotor, ditambah dengan udara gersang di Jakarta Utara, berdampak buruk bagi kesehatan warga.

Pada 2016, Dany dan warga bermusyawarah untuk memanfaatkan lahan-lahan terbengkalai di tengah pemukiman.

Tumpukan sampah rumah tangga dan limbah dari aktivitas beternak dibersihkan. Lahannya kemudian dijadikan kebun, kolam ikan, hingga tempat pengolahan sampah rumah tangga.

Jerih payah Dany mengubah kawasan kumuh dan gersang ini, membuat dia mendapat penghargaan Piala Kalpataru 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com