TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian hingga kini belum dapat menemui unsur pidana dalam perkara S, seorang ayah yang menyimpan jasad bayinya di kulkas.
Sebab, polisi masih terus menggali keterangan dari berbagai pihak, di antaranya RSUD Kota Tangerang dan pengurus lingkungan setempat.
Untuk diketahui, peristiwa penyimpanan jasad bayi di dalam kulkas terjadi di rumah kos S di Jalan Tanah Seratus, RT 003 RW 012, Sudimara Jaya, Ciledug, Tangerang.
Sedangkan, RSUD Kota Tangerang merupakan lokasi AA, istri dari S melahirkan bayinya.
Baca juga: Ini Penyebab Kematian Bayi yang Disimpan Ayahnya di Kulkas
"Ini masih kita klarifikasi semua pihak, sementara belum kita simpulkan (apakah ada unsur pidana atau tidak)," kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho kepada wartawan, Jumat (7/7/2023).
Kendati begitu, Zain menegaskan, jasad bayi yang disimpan S di dalam kulkas itu tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Sebab, sang anak memang sudah meninggal dunia di dalam kandungan berusia delapan bulan.
"Sementara bayi ini memang sudah meninggal pada saat di dalam kandungan tidak ada hal hal... tapi, kami masih perlu klarifikasi baik itu dari dokter, RT dan RW," ucap Zain.
Baca juga: Polisi Sebut Jasad Bayi Disimpan di Kulkas oleh Ayahnya Kurang dari 24 Jam
Adapun penanganan saat ini, Zain mengatakan, pihaknya bersama Pemkot Tangerang lebih fokus untuk pendampingan terhadap AA dan dua anak balitanya.
"Kami lebih fokus bagaimana kordinasi dengan Pak Wali Kota dan Bu Dinkes bagaimana merawat saudari AA termasuk juga mengurus anak anaknya yang saat ini," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang ayah berinisial S (30) di Jalan Tanah Seratus, RT 003 RW 005, Ciledug, nekat menyimpan jasad bayinya di dalam kulkas.
Dalam pengakuannya, S terpaksa menyimpan jasad bayi karena terimpit masalah ekonomi. S tidak punya biaya untuk menguburkan jasad anaknya di tempat pemakaman umum (TPU).
"Dia (S) tidak punya biaya dan tidak ada keluarga di Ciledug sehingga bayi dimasukan ke freezer dulu sambil menunggu membuat surat kematian di kelurahan untuk dimakamkan," kata Dorisha Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Pemakaman Bayi yang Disimpan di Kulkas Diurus Pemda, Ibunya Dibuatkan KTP Tangerang
Dorisha menjelaskan, kejadian bermula ketika S membawa istrinya berinisial AA ke rumah sakit untuk proses persalinan pada Minggu (2/7/2023) sore.
Namun, bayi mereka dinyatakan meninggal dunia keesokan harinya sekitar pukul 07.00 WIB.
"AA dirawat di ICU, sedangkan S pulang ke rumah membawa jenazah bayi untuk dimakamkan," ucap Dorisha.
Rupanya, S tak langsung memakamkan bayi tersebut, melainkan menyimpannya di dalam kulkas.
Dorisha melanjutkan, S melakukan hal itu karena sebelumnya melihat pihak rumah sakit.
"Alasan S memasukkan jenazah ke dalam freezer karena melihat jenazah dikeluarkan dari pendingin di RS," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.