JAKARTA, KOMPAS.com - Misteri keberadaan kepala seksi yang paksa anggota penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelapa Gading Barat untuk meminjam uang ke pinjaman online (pinjol) dan koperasi akhirnya terungkap.
Kepala seksi yang dimaksud adalah Marihot Hutagalung, seorang aparatur sipil negara (ASN) yang menjabat sebagai Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Kelapa Gading Barat.
Plt Lurah Kelapa Gading Barat Rahmat Syahputra memastikan bahwa kasus ini tengah diproses di Inspektorat.
"Sedang diklarifikasi di tingkat kota dan provinsi," kata Rahmat saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Menghilangnya Kepala Seksi yang Diduga Paksa PPSU Ngutang di Pinjol
Marihot tiba-tiba menghilang setelah ulahnya menyuruh anak buah untuk berutang ke pinjol dan koperasi diketahui publik.
Kompas.com sudah mencoba menghubungi Marihot melalui sambungan telepon sebanyak tiga kali pada Kamis (6/7/2023) untuk meminta penjelasan.
Selain menelepon, Kompas.com juga sudah menghubungi melalui pesan singkat WhatsApp pada hari yang sama. Namun, tidak ada jawaban dari Marihot.
Kompas.com kemudian kembali menghubungi Marihot pada Jumat (7/7/2023). Hanya saja, kepala seksi tersebut tidak kunjung memberikan jawaban.
Baca juga: Kepala Seksi yang Paksa PPSU Berutang di Pinjol dan Koperasi Kini Sedang Cuti
Belakangan, diketahui bahwa Marihot tengah mengambil cuti dadakan selama lima hari setelah kabar mengenai ulahnya viral.
Hal itu disampaikan oleh S (50), istri dari salah satu petugas PPSU yang dipaksa berutang ke pinjol oleh Marihot, yakni Maulana (53).
Informasi tentang Marihot sedang cuti didapat Maulana saat ia diperiksa Inspektorat DKI Jakarta terkait pengakuannya yang membongkar perilaku atasannya.
"Abang kan angkat berita ini. Pak Marihot itu langsung cuti dadakan, kata orang Wali Kota, 'Dia sudah cuti', mengajukan cuti dadakan selama lima hari. Rabu depan baru masuk," kata S saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Serupa dengan S, Plt Lurah Kelapa Gading Barat Rahmat Syahputra juga mengatakan bahwa Marihot tengah mengambil cuti selama lima hari.
Akan tetapi, Rahmat tidak membenarkan bahwa Marihot mengambil cuti dadakan setelah berita tentangnya viral.
"Enggak benar (ambil cuti dadakan). Beliau mengajukan cuti sebelum berita viral," kata Rahmat.