Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SayaPilihBumi Angkut 22 Kilogram Sampah di CFD

Kompas.com - 10/07/2023, 20:00 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan sosial SayaPilihBumi menggelar aksi bersih-bersih dalam balutan program "Circular City Clean" yang berlangsung di sela kegiatan car free day (CFD) Jakarta, Minggu (9/7/2023).

Kegiatan yang diikuti oleh 80 relawan itu sukses mengumpulkan sampah seberat 22 kilogram di Jalan Sudirman-MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Sampah dengan berat 22 kilogram itu dikumpulkan usai para relawan melakukan "operasi semut" sejauh 3 kilometer, mulai dari Taman Sumenep hingga Sarinah secara bolak-balik selama dua jam.

Jika dirata-rata, berarti ada sekitar 7,33 kilogram sampah yang ditemui setiap 1 kilometer.

Baca juga: Asyiknya Menyusuri Kali Ciliwung Sambil Mengais Sampah

Adapun dari 22 kilogram sampah yang terkumpul, 50 persennya adalah sampah plastik berupa 3 kilogram mika, 3 kilogram plastik transparan, 3 kilogram botol plastik, dan 3 kilogram sampah plastik berbagai jenis.

Sementara itu, jenis sampah lainnya yang terkumpul adalah 2 kilogram sampah kertas, 2 kilogram sampah organik, 1 kilgram sampah tisu, dan 1 kilogram sampah gabus sintetis.

Selain itu juga terdapat sampah campuran seberat 5 kilogram, yang mencakup puntung rokok dan beragam jenis sampah.

Salah satu relawan yang ikut program Circular City Clean, Asqi Fahma Sanim (34) mengatakan, kegiatan bersih-bersih seperti ini sangat penting dilakukan.

Baca juga: ITF Dianggap Lebih Efektif Olah Sampah Minim Residu di Jakarta

Tidak hanya membantu menjaga lingkungan, kegiatan bersih-bersih ini sekaligus memberikan edukasi terhadap anak soal pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

"Saya hanya ingin ngajarin ke anak saya yang masih berusia 11 bulan, sebelum dia ngerti, agar lebih peduli terhadap lingkungan dan sosial," ujar Asqi, yang juga anggota Trashbag Community.

Sedangkan, Akbar Diaz Dewangga (22), mengungkapkan bahwa program ini dapat memberikan dampak terhadap lingkungan sekitar.

Salah satunya mencegah banjir yang faktor utamanya disebabkan karena mayoritas masyarakat membuang sampah sembarangan.

"Orang-orang tuh harus aware kalau sampah-sampah yang dibuang di sembarangan tempat itu bisa berdampak besar untuk kemudian hari. Sampah itu bisa menyumbat saluran air, sehingga bisa menyebabkan banjir di jalanan dan permukiman saat musim hujan," tutur dia.

Baca juga: Kisah Warga Gang Cemara di Koja, Cari Berkah dari Tumpukan Sampah

Untuk diketahui, sampah seberat 22 kilogram yang terkumpul langsung diserahkan ke Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat.

Encep Suryana, staf bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) Sudin LH Jakarta Pusat selaku pihak yang menerima sampah mengatakan, sampah yang terkumpul akan dibawa ke Bank Sampah Induk Jakarta.

"Karena sampah yang terkumpul ini adalah sampah bahan baku, jadi nanti akan kita bawa ke Bank Sampah Induk di Cempaka Putih untuk didaur ulang," tutur Encep.

Sampah yang terkumpul ini pada akhirnya akan diolah menjadi produk yang bisa digunakan kembali, produk yang bernilai ekonomi lebih besar.

Adapun, program Circular City Clean diselenggarakan mulai tahun 2023 oleh SayaPilihBumi--gerakan perubahan perilaku dan menjaga lingkungan untuk bumi yang lebih baik yang digagas oleh National Geographic Indonesia, bagian dari Grid Network.

Beberapa komunitas yanh mengikuti program Circular City Clean antara lain adalah Trashbag Community, Operasi Semut, dan Jakarta Osoji Club.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com