Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rinah Antarkan Anak yang Baru Masuk Sekolah, Persiapan dari Hari Sebelumnya dan Bangun Lebih Pagi

Kompas.com - 12/07/2023, 09:56 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Rinah (37), salah satu orangtua murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasar Minggu 03 Pagi menceritakan kesibukannya demi menyambut hari pertama masuk sekolah sang buah hati.

Untuk diketahui, anak ketiga Rinah merupakan salah satu peserta didik baru kelas satu SD tahun ajaran 2023/2024 di SDN 03 Pagi.

Pada malam hari sebelum hari pertama masuk sekolah, dia harus menyiapkan segala keperluan buah hati agar tidak ada yang tertinggal.

“Terus juga kami ajarkan untuk pengenalan nama ke teman-teman barunya nanti,” kata Rinah saat ditemui Kompas.com di SDN Pasar Minggu 03 Pagi, Jakarta Selatan pada Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Seorang Siswa SD di Jagakarsa Merengek Minta Pulang pada Hari Pertama Masuk Sekolah

Khusus untuk hari pertama bersekolah (HPS), Rinah mengaku harus harus bangun lebih pagi dibandingkan sebelumnya.

Hal ini dia manfaat untuk mengecek kembali segala keperluan anak sekaligus mempersiapkan kebutuhan rumah tangganya.

“Kayak misalnya, kami biasa bangun jam 05.00 WIB, nah ini harus 04.00 WIB,” ungkap Rinah.

Sesudahnya, dia bersama suami harus mengantarkan anak ke sekolah sebelum akhirnya masing-masing dari mereka pergi bekerja.

Setibanya di SDN Pasar Minggu 03 Pagi, Rinah langsung menggenggam erat tangan anak sekaligus membawa barang bawaaan yang sudah disediakan dari semalam.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Adelia Tampil Percaya Diri Nyanyi 2 Lagu di SDN Krukut

Sama seperti orangtua murid yang anaknya merupakan peserta diri baru, Rinah bersama buah hati turut menyalami guru yang sudah menunggu sejak pagi hari.

Sesudahnya, Rinah dan orangtua murid lain mengantarkan anak sampai ke depan kelas.

Menurut Rinah, ada perbedaan sikap orangtua murid jika dibandingkan dengan era sewaktu ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

“Sekarang sudah bukan zamannya begitu (orangtua pilihkan bangku untuk anak). Soalnya dari hari ini, tanggal 12 sampai tanggal 25, mereka masih digabung semua,” kata Rinah.

“Jadi, kayak tadi, kelasnya digelar karpet, jadi kayak masih di TK, bareng-bareng. Mungkin untuk tahun ajaran baru begitu. Terus nanti pas dari tanggal 25, pembagian kelas,” ujar Rinah melanjutkan.

Baca juga: Tenteng Meja Belajar Kayu, Sibuknya Emak-emak Siswa Kelas 1 Antar Anak yang Baru Pertama Sekolah

Selain itu, dia juga bersama orangtua murid yang lain turut mengikuti upacara sambil memantau anaknya dari jauh.

“Ya karena hari pertama, jadi supaya tahu lingkungan sekolah. Memang kemarin dari pihak sekolah juga memperbolehkan. Tapi, hari kedua dan seterusnya sudah enggak,” imbuh Rinah.

Meski buah hati merupakan anak terakhir, dia tetap mengajarkan mandiri tanpa ada orangtua di sisinya.

Dia juga menitipkan satu pesan kepada anak jika nantinya pulang dari sekolah bertemu dengan orang tak dikenal.

“Kalau zaman dulu kan boleh sampai ibu-ibunya nongkrong di kantin, nungguin sampai mereka pulang. Nah, saya enggak pernah begitu,” ujar Rinah.

“Paling cuma hari pertama, habis itu saya tinggal, dia pulang sendiri, mandiri. Kan sambil kita pesenin, ‘kalau di jalan ada orang enggak kenal, jangan mau’,” ucap Rinah lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com