Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Kios Terminal Pulogadung: Kena Gusur Bakal Direlokasi

Kompas.com - 13/07/2023, 14:13 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghuni deretan kios yang akan digusur di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, disebut bakal direlokasi karena terminal akan ditata ulang.

Sony (38), bukan nama sebenarnya, menjadi salah satu yang terdampak. Ia mengatakan, kabar itu diperolehnya dari beberapa penghuni yang menyambangi kantor kepala terminal.

"Sudah dapat titik terang, katanya (yang terdampak) disuruh pindah ke area dekat gedung menara (di seberang deretan kios)," ucap Sony di lokasi, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Penataan Terminal Pulogadung Tertunda Bertahun-tahun Karena Kalah dengan PKL

Adapun penataan ulang akan dilakukan untuk menghilangkan kesan kumuh pada terminal. Penataan akan dimulai dengan menggusur sekitar 50 kios yang berdiri di atas saluran air.

Sebab, sebagian besar penghuni sudah mengubah kios dari tempat berjualan menjadi kantor organisasi masyarakat (ormas) dan tempat tinggal.

Sony mengatakan, saat ini sudah ada yang menempati area dekat gedung menara.

Baca juga: Pegawai Kios di Terminal Pulogadung Tak Masalah Digusur, asal Direlokasi

Namun, mereka ada pedagang yang sebelumnya berjualan di bahu lajur transportasi dalam kota.

"Di sini kalau para penghuni kios pindah ke sana semua, kayaknya bakal kurang lahannya," tutur Sony.

Isu penggusuran

Sony sudah menjaga warung kios itu sejak 2001. Namun, isu soal penertiban kios yang berada di atas saluran air itu baru muncul pada 2017.

"Bantu dagang di kios ini sudah dari 2001. Selama yang saya tahu, mulai ada isu penertiban pas bus AKAP pindah ke Terminal Pulogebang," ujar dia.

Saat itu, kabar penertiban baru sekadar omongan dari mulut ke mulut tanpa adanya surat pemberitahuan.

Baca juga: Berjualan di Terminal Pulogadung sejak 2001, Pegawai Kios: Isu Penataan Ulang Sudah dari 2017

Lambat laun, kabar penertiban dan penataan ulang terminal tidak terdengar lagi karena tidak ada aksi apa pun.

Pada 2021, kabar kembali mencuat karena surat pemberitahuan soal penertiban dilayangkan kepada para penghuni kios.

"Tahun 2021 sudah ada surat peringatan soal penertiban dua kali. Tahun 2022 cuma omongan saja, tahun 2023 ada dua surat di bulan Juni," terang Sony.

Ia berharap, jika penertiban terjadi, penghuni kios mendapat ganti tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com