JAKARTA, KOMPAS.com - Sony (38), bukan nama sebenarnya, adalah salah satu karyawan kios yang bakal terdampak penataan ulang Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.
Ia sudah mengetahui kabar soal penataan ulang yang akan dimulai dengan penggusuran kios dan hanya pasrah mendengarnya.
"Penginnya kalau ditertibkan, ya ditempatkan (direlokasi), tapi di sekitar terminalnya juga tempatnya," ucap Sony di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Penataan Terminal Pulogadung Tertunda Bertahun-tahun Karena Kalah dengan PKL
Adapun penataan ulang akan dilakukan untuk menghilangkan kesan kumuh pada terminal. Penataan akan dimulai dengan menggusur sekitar 50 kios yang berdiri di atas saluran air.
Sebab, sebagian besar penghuni sudah mengubah kios dari tempat berjualan menjadi kantor organisasi masyarakat (ormas) dan tempat tinggal.
Kios yang ditempati Sony sendiri masih digunakan sebagai warung sejak berdiri sekitar tahun 2001.
"Saya pribadi mau saja digusur, asal dapat ganti. Masa enggak dikasih? Memanusiakan manusia saja," ucap Sony.
Baca juga: Rencana Penataan Ulang Terminal Pulogadung yang Terganjal Kios-Kios Liar
Kios yang ditempati Sony sampai saat ini hanya berfungsi sebagai tempat berjualan. Kios itu tidak dialihfungsikan menjadi tempat tinggal.
"Inginnya dimanusiakan karena sudah mengikuti aturan (tidak alih fungsi kios). Jangan seenaknya (menggusur) padahal sudah mengikuti aturan," kata dia.
Sony tidak menampik, kios milik bosnya memang berdiri di atas saluran air dan berada di lahan pemerintah.
Namun, jika kios itu harus digusur, ia meminta direlokasi karena tidak pernah mengubah fungsi kios.
"Kalau direlokasi, penginnya dapat tempat yang sama kayak kios sekarang, ukurannya 4 x 4 meter persegi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.