Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Kios di Terminal Pulogadung Tak Masalah Digusur, asal Direlokasi

Kompas.com - 13/07/2023, 08:37 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sony (38), bukan nama sebenarnya, adalah salah satu karyawan kios yang bakal terdampak penataan ulang Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.

Ia sudah mengetahui kabar soal penataan ulang yang akan dimulai dengan penggusuran kios dan hanya pasrah mendengarnya.

"Penginnya kalau ditertibkan, ya ditempatkan (direlokasi), tapi di sekitar terminalnya juga tempatnya," ucap Sony di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Penataan Terminal Pulogadung Tertunda Bertahun-tahun Karena Kalah dengan PKL

Adapun penataan ulang akan dilakukan untuk menghilangkan kesan kumuh pada terminal. Penataan akan dimulai dengan menggusur sekitar 50 kios yang berdiri di atas saluran air.

Sebab, sebagian besar penghuni sudah mengubah kios dari tempat berjualan menjadi kantor organisasi masyarakat (ormas) dan tempat tinggal.

Kios yang ditempati Sony sendiri masih digunakan sebagai warung sejak berdiri sekitar tahun 2001.

"Saya pribadi mau saja digusur, asal dapat ganti. Masa enggak dikasih? Memanusiakan manusia saja," ucap Sony.

Baca juga: Rencana Penataan Ulang Terminal Pulogadung yang Terganjal Kios-Kios Liar

Kios yang ditempati Sony sampai saat ini hanya berfungsi sebagai tempat berjualan. Kios itu tidak dialihfungsikan menjadi tempat tinggal.

"Inginnya dimanusiakan karena sudah mengikuti aturan (tidak alih fungsi kios). Jangan seenaknya (menggusur) padahal sudah mengikuti aturan," kata dia.

Sony tidak menampik, kios milik bosnya memang berdiri di atas saluran air dan berada di lahan pemerintah.

Namun, jika kios itu harus digusur, ia meminta direlokasi karena tidak pernah mengubah fungsi kios.

"Kalau direlokasi, penginnya dapat tempat yang sama kayak kios sekarang, ukurannya 4 x 4 meter persegi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com