Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Bakal Pindah, PDI-P Ubah Kriteria Cagub DKI Jakarta

Kompas.com - 13/07/2023, 15:21 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, akan ada penyesuaian kriteria bakal calon gubernur DKI yang nantinya akan bertarung di Pilkada 2024.

Sebab, Jakarta nantinya tidak lagi menjadi ibu kota.

Penyesuaian kriteria itu akan dilakukan saat proses penjaringan bakal calon pemimpin daerah.

"Pemilihan (secara kriteria bakal calon) yang berbeda, tetapi mekanismenya (penjaringan) tetap sama. Tetapi pemilihan sosoknya yang berbeda," ujar Gembong saat dihubungi, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Deretan Nama yang Dilirik Parpol sebagai Cagub DKI 2024, Ada Gibran, Heru Budi, dan Ahmed Zaki Iskandar

Namun, Gembong tak menjelaskan kriteria dari PDI-P dalam menentukan cagub DKI Jakarta.

Hanya saja, partai akan memilih sosok yang paling tepat untuk membawa Jakarta setelah tidak sebagai ibu kota.

"Kan kriterianya harus kita rumuskan bersama-sama dan melihat persoalan Jakarta setelah sudah tidak sebagai ibu kota," kata Gembong.

"Kalau untuk sosoknya nanti saja lah. tapi prinsipnya yang kami diskusikan sudah banyak kok," sambung dia.

Gembong sebelumnya mengatakan, sampai saat ini, PDI-P masih menunggu instruksi dari pimpinan partai untuk penjaringan nama cagub DKI Jakarta untuk Pilkada 2024.

Baca juga: DPD PDI-P: Kandidat Cagub DKI 2024 Akan Diputuskan oleh DPP Partai

Menurut dia, proses Pilkada DKI Jakarta akan lebih mudah setelah melalui pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) 2024.

"Prinsipnya kalau sudah bisa memenangkan Jakarta buat pileg dan pilpres, untuk roda bergerak pilkada lebih mudah. Jangan kami fokus di pilkada sementara pileg dan pilpres terseok-seok," kata Gembong.

"Jadi tahap demi tahap lah. tangganya harus kami lalui dari bawah sampai dengan akhirnya PDI-P mencalonkan siapa yang paling cocok untuk menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pasca Jakarta sudah tidak sebagai Ibu Kota Negara," sambung dia.

Sampai saat ini, baru Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta yang secara resmi mengusung sejumlah nama cagub DKI.

Baca juga: PDI-P Jakarta Kantongi Nama-nama yang Layak Didukung Jadi Cagub DKI

Ada tiga nama yang diusulkan menjadi cagub DKI Jakarta 2024, yang didapat berdasarkan hasil voting di situs web "Rembuk Rakyat Jakarta" milik PSI DKI Jakarta pada 17 Mei-22 Juni 2023.

Terkait itu, Gembong pun menanggapi santai.

"Ya boleh-boleh saja. Tidak apa-apa," ucap Gembong.

Untuk diketahui, tiga nama yang bakal diusulkan PSI menjadi cagub DKI Jakarta 2024 yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono, dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.

Gibran mendapatkan suara terbanyak, yakni 26,13 persen, diikuti Heru dengan perolehan 16,77 persen, dan Grace memperoleh suara 15,78 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com