Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pedagang Lauk Saat Bahan Pokok Serba Mahal: Kalau Sisa Mending Kasih Tetangga daripada Dijual Murah

Kompas.com - 13/07/2023, 14:59 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tini (52), penjual lauk matang di Pekayon, Pulo Gadung, Jakarta Timur, menyampaikan keluh kesahnya soal kenaikan harga bahan pokok, termasuk daging ayam dan telur.

Imbasnya, keuntungannya berkurang karena tidak bisa langsung menaikkan harga jual meski harga bahan pokoknya mahal.

"Wah terasa banget, sudahlah sepi, ininya (daging ayam) mahal. Pintar-pintar mutar otak aja kita lagi, enggak bisa hitung untung rugi," ujar Tini saat berbincang dengan Kompas.com di Pasar Cibubur, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Keluh Pedagang di Pasar Cibubur soal Tingginya Harga Daging Ayam: Mengaku Nombok dan Bingung Hadapi Pembeli

Sebab, meski harga daging ayam sudah menyentuh Rp 40.000 per ekornya dengan berat di bawah satu kilogram, Tini tidak ikut menaikkan harga lauk yang dia jual.

"Enggak ikut naik, aku jual harga biasa cuma ambil untungnya sedikit, sama saja harga jual lauknya kayak sebelum naik, ayam opor tetap dijual Rp 13.000," ucap dia.

Menurut Tini, yang penting dagangannya habis tidak bersisa, meski untung yang diambil sangat tipis.

"Omzet sudah enggak hitung lagi, yang penting cukup buat makan. Enggak sampai 50 persen dari omzet sebelumnya lah. Dapat Rp 1.000, Rp 2.000 untungnya enggak apa, yang penting lancar. Enggak bisa ditarget sekarang itu," ucap dia.

Tini kerap mendapat protes dari pelanggannya saat harga lauk yang dijual naik.

Baca juga: Saat Pedagang di Pasar Cibubur Menombok Modal dan Pilih Tidak Jualan karena Harga Ayam Naik

Tidak jarang pembeli meletakkan kembali lauknya saat Tini mengatakan harga lauk tersebut selisih Rp 1.000 saat ini karena semua serba mahal.

"Nih ya, saya jualan sayur, tadinya dijual Rp 5.000, jadi sekarang Rp 6.000, lah enggak jadi dibeli, ditaruh lagi sayurnya sama dia (pembeli)," celetuk dia.

Jika lauk jualan Tini bersisa, ia memilih membagikannya kepada tetangga sekitar daripada menjual dengan harga yang ditawar pembeli.

"Mending saya kasih tetangga kalau lauk sisa dari pada dikasih harga yang ditawar pembeli," tutur dia.

Baca juga: Harga Daging Ayam Melonjak, Sejumlah Pedagang di Pasar Cibubur Tak Jualan

Pasalnya, jika sekali mengiyakan tawaran pembeli, keesokan harinya pembeli tersebut akan menjadikannya sebagai patokan untuk menawar lagi.

"Umpama nih, sayurnya saya jual Rp 6.000, terus ditawar Rp 5.000 saya kasih. Besoknya dia datang lagi, malah itu dijadikan patokan harga 'kok kemaren Rp 5.000, sekarang Rp 6.000?' Jadi mending sisa aku kasih orang," tandas Tini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com