Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Diminta Manfaatkan Lahan Tidur di Jakarta untuk Rusunawa

Kompas.com - 13/07/2023, 17:14 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota komisi D DPRD DKI Jakarta Justin Adrian meminta Pemerintah Provinsi untuk memanfaatkan lahan kosong di Ibu Kota untuk pembangunan rumah susun sewa sederhana (rusunawa).

"Lahan tidur (kosong) kita banyak itu. Tinggal membangun saja, tanpa beli tanah lagi," ujar Justin, saat dihubungi, Kamis (13/7/2023).

Justin mengatakan, ada beberapa bidang lahan tidur milik Pemprov DKI Jakarta dapat dimanfaatkan sebagai lokasi rusunawa, yang nantinya menampung warga dari permukiman kumuh.

Baca juga: Pemprov DKI: Rusunawa untuk Warga Kolong Tol Angke Sudah Siap Dihuni

"Dengan itu kan mengurangi daerah kumuh, memperbaiki zonasi," ucap Justin.

Justin sebelumnya juga meminta Pemprov DKI untuk memperhatikan perumahan warga yang kondisinya memprihatinkan dan dipindah ke Rusunawa.

Permintaan itu merujuk pada hasil temuannya bahwa ada beberapa rumah warga di daerah Jatinegara, Jakarta Timur yang tidak memiliki toilet.

"Rusunawa harus terjangkau dan harus jadi program prioritas untuk mengurangi daerah daerah kumuh di contohnya seperti itu di Jatinegara," ujar Justin.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Relokasi Pemilik Rumah yang Tak Punya Toilet ke Rusunawa

Permintaan Justin soal pemindahan warga yang kondisi rumahnya memprihatinkan sudah disampaikan dalam rapat kerja dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Selasa (11/7/2023).

Justin mengatakan, Pemprov DKI Jakarta harus menyediakan unit di rusunawa untuk memfasilitas warga yang sebelumnya tinggal di lingkungan tak layak.

"Saya dorong (untuk dipindah ke rusunawa itu). Soalnya masih banyak lokasi tersebut di DKI, kita harus bikin itu," kata Justin.

Menurut Justin, kondisi fasilitas dari rusunawa di DKI saat ini telah membaik. Hanya saja ada beberapa fasilitas lain yang harus ditambah termasuk rumah ibadah.

"Rusunawa yang baru baru cukup baik cuma mungkin ada fasilitas lain untuk keagamaan," kata Justin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com