Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Tulip di Ciracas Diduga Jadi Tempat Mesum dan Mabuk-mabukan karena Minim Pencahayaan

Kompas.com - 15/07/2023, 12:52 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Maju Bersama (TMB) Tulip di Ciracas, Jakarta Timur, diduga sering menjadi tempat mesum dan mabuk-mabukan para remaja tak dikenal.

Ketua RT 004/RW 10 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Saipul Fadli mengatakan, ini karena taman itu minim pencahayaan.

"Alasan taman disalahgunakan oleh remaja dari luar wilayah sini ya memang murni karena minim pencahayaan. Coba kalau datang malam, gelap gulita itu," ujar dia di Jalan Sepakat, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (14/7/2023).

Baca juga: Warga Resah, Taman Tulip di Ciracas Sering Jadi Tempat Nongkrong Remaja Nakal

Taman sudah ada sejak 2001 dan pernah dipugar menjadi TMB Tulip oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta beberapa tahun lalu.

Di taman, terdapat sebuah aula semi-outdoor yang memiliki beberapa lampu penerangan.

Di beberapa titik di sepanjang jalanan dalam taman juga ada lampu penerangan. Namun, lampu tidak pernah menyala sampai saat ini.

Para remaja nakal tidak suka taman terlalu terang karena dapat menghambat aktivitas mereka, sehingga lampu dirusak dan dipecahkan.

"Mereka berbuat seperti itu juga karena taman ini tidak ada penjagaan. Tapi, intinya sih satu, karena enggak ada pagar satu pintu," tegas Saipul.

"Warga sudah sering mengeluhkan, kenapa enggak dipagar. Sampai sekarang belum ada langkah, kecuali penjagaan karena habis ada tawuran baru-baru ini," sambung dia.

Baca juga: Saat Gedung K-Link Tower Terbakar, Ada Acara Pernikahan di Lantai 5

Buat mesum dan mabuk-mabukan

Ada beragam kenakalan remaja yang sering dilakukan di TMB Tulip, termasuk merusak tanaman untuk menerobos masuk ke dalam taman.

Tanaman yang rusak berada di pojok kanan bawah taman, tepatnya di seberang gang menuju permukiman warga.

Tanaman yang seharusnya berdiri tegak membentuk pagar setinggi lebih kurang 40 sentimeter, rata dengan tanah.

Bahkan, di area rerumputan jadi terdapat jalur setapak karena rumput botak imbas sering dilewati motor.

"Enggak ada ini dulu jalur begini. Ini gara-gara mereka sering pakai buat naik motor lewat sini. Tanaman dihancurin, merek terabas pakai motor," ujar Saipul.

Baca juga: Warga Cengkareng Ini Unjuk Rasa di Depan Sekolah Usai Anaknya Tersingkir dari PPDB SD Jalur Zonasi

Tanaman yang rusak ini juga berada di seberang area tempat duduk melingkar. Area itu berada di pojok kanan atas kawasan taman serta sedikit tertutup oleh pepohonan rindang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com