Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Macam-macam, Polisi Pantau Akun Medsos Geng yang Dipakai untuk Janjian Tawuran

Kompas.com - 16/07/2023, 15:45 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya tawuran di kawasan Jakarta Pusat mendorong Polres Metro Jakarta Pusat melakukan sejumlah upaya sebagai bentuk pencegahan.

Salah satunya adalah patroli siber sebagai bentuk preemptif.

“Kami melakukan upaya sosialisasi serta deteksi. Kami memantau akun-akun yang digunakan kelompok anak-anak atau geng, ya. Biasanya mereka melakukan bahasanya ‘saling tantang’,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi, Minggu (16/7/2023).

“Kami sudah mendata dan terus pantau aktivitas mereka,” lanjut dia.

Baca juga: Polisi Tangkap 4 Pelaku Tawuran di Johar Baru, Satu Sajam Diamankan

Selain itu, polisi juga melakukan sosialisasi kepada pengurus RT dan RW setempat untuk memantau aktivitas anak-anak remaja di kawasan itu.

Tidak hanya preemptif, Polres Jakarta Pusat juga melakukan upaya preventif dengan menerjunkan aparat dan 30 kendaraan dinas yang berpatroli di titik-titik rawan tawuran.

Meskipun patroli sudah digelar, Komarudin tak menampik bahwa tawuran terkadang pecah di lokasi lain.

“Namun, tentunya mereka kucing-kucingan dengan kami, ya. Di mana titik-titik yang kami awasi, mereka selalu buat titik baru,” tutur Komarudin.

Baca juga: Polisi Sebut Tak Ada Korban dari Peristiwa Tawuran Antar Warga di Johar Baru

Apabila tepergok aparat, pelaku tawuran segera diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku, tidak terkecuali mereka yang masih di bawah umur.

Selain itu, polisi juga melakukan tes urine. Sebab, dalam beberapa kasus, sejumlah pelaku tawuran ditemukan positif narkoba.

“Kami pastikan saat mengamankan pelaku tawuran pasti kami tes rurine. Beberapa di antaranya (ada yang) positif,” imbuh dia.

Baca juga: Kesaksian Warga Temukan Bercak Darah hingga Parang Setelah Tawuran Maut di Dekat Taman Tulip Ciracas

Ke depannya, Komarudin mengimbau masyarakat untuk melapor apabila melihat ada gerombolan anak-anak atau remaja yang berkumpul.

“Cukup laporkan kepada kami, ada anak nongkrong-nongkrong sehingga kami bisa cepat lakukan pemantauan, pengawasan aktivitas mereka. Jangan sampai terjadi tawuran,” tegas Komarudin.

“Kami persempit ruang gerak mereka sehingga tidak melakukan tawuran. Selain tentunya 30 kendaraan dinas yang berpatroli, kecepatan informasi dari warga juga sangat menentukan,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com