Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemilik Gelar Pesta Pernikahan Anjingnya Pakai Adat Jawa

Kompas.com - 17/07/2023, 15:55 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan anjing ras Alaskan Malamute bernama Jojo dan Luna menyita perhatian setelah pemiliknya menggelar pesta pernikahan mewah untuk kedua anak bulu (anabul) tersebut.

Tak tanggung-tanggung, acara pernikahan kedua anjing itu menghabiskan dana lebih dari Rp 200 juta.

Berlangsung di Central Market Mal, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Sabtu (15/7/2023) lalu, pernikahan anabul itu mengusung tema Nusantara adat Jawa.

Bahkan, kedua anjing yang menjadi pengantin juga dikenakan pakaian adat Jawa.

Valentine Chandra (Valen), pemilik Jojo si anjing jantan Alaskan Malamute pun bercerita alasan mengapa memilih adat Jawa untuk menikahkan hewan peliharaannya itu.

"Kenapa pakai budaya Nusantara Indonesia, pertama karena saya dan Nena (pemilik Luna) itu orang Jawa. Saya orang Jogja, Nena itu punya darah solo, jadi kenapa kita enggak melestarikan budaya sendiri ya," tutur Valen kepada Kompas.com, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Kisah di Balik Pernikahan Mewah Anjing Jojo dan Luna di PIK yang Habiskan Rp 200 Juta

Selain itu, menurut Valen, pernikahan dengan budaya barat sudah banyak dilakukan saat ini.

Jadi, karena mengusung adat Jawa, setiap tamu undangan beserta anjing yang hadir ke pernikahan Jojo-Luna pun wajib memakai pakaian yang ada unsur batiknya.

"Kenapa kita enggak mengingatkan kembali aja (budaya Indonesia) buat warga lain, dan yang datang dress code-nya harus pakai batik juag. Emang kita dresscode nya benar-benar kayak kondangan manusia, cuma ini kondangan hewan peliharaannya yang nikah," ujar dia.

Saat ditanya kendala dalam mempersiapkan pesta pernikahan untuk anabulnya ini, Valen mengaku tidak ada hambatan yang berarti.

Sebab semua pihak yang terlibat, mulai dari vendor venue, katering, kue pernikahan hingga kostum dan make up artist keluarga mempelai, sama-sama bekerja sama untuk mewujudkan pernikahan tersebut.

"Untuk vendor sih puji Tuhan banyak yang membantu, kan kita harus cari vendor dulu, harus ngumpulin panitia, terus konsepnya kayak gimana, kita meeting sampai berkali-kali. Ada gladi kotor, ada gladi resik, ada technical meeting, semua benar-benar matang," papar dia.

Baca juga: 8 Ras Anjing Penjaga Terbaik untuk Rumah dan Keluarga

Ada banyak sekali pihak yang terlibat dalam acara ini. Bahkan, panitia acara saja melibatkan hingga 100 orang.

"Panitianya 100 orang lebih, ada grupnya. Terdiri dari security mal kita masukkan grup juga biar dia tahu jalannya acara, dari Central Market juga terlibat, dia lebih ke lokasi ya karena kita kan ada kirab di bawah itu, dari PR (public relations) mal semuanya membantu puji Tuhan dari mal itu sangat terbuka banget sama kita," ucap Valen.

Ditambah lagi vendor untuk pernak-pernik keluarga, katering tamu undangan, katering khusus anabul, hingga band yang mengisi live music sepanjang acara berlangsung.

"Jadi ada satu katering khusus membuat duplikat makanan manusia tapi khusus untuk hewan. Kayak kerupuk tumpengnya itu pun, kerupuknya bukan yang beli di warung terus digoreng.

Baca juga: Bali di Antara Banyaknya Anjing Liar dan Rabies

Kateringnya khusus bikin kerupuk dari daging, dia keringin terus digoreng, jadi benar-benar aman untuk hewan peliharaan, sedetail itu diperhatikan," ujar dia.

Maka tak heran, bujet pernikahan Jojo dan Luna ini mencapai lebih dari Rp 200 juta. Meski pusing, namun Valen mengaku lega setelah acara pernikahan kedua anabul tersebut selesai di gelar.

"Barang perintiannya itu banyak banget ternyata, gitulah pusing diceritakan. Tapi udah lega nih hahaha," tandas Valen sambil tertawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com