"Ada janji yang bersangkutan untuk mempromosikan skin care atau bisnis dari klien kami yang pada akhirnya itu tidak dilakukan,” ujar Djamaludin, Kamis (13/7/2023).
Beberapa hari kemudian, Djamaludin kembali mengungkap fakta lain bahwa Mario Teguh sempat meminta bayaran Rp 15 miliar.
"Mario Teguh meminta Rp 15 miliar ke klien kami untuk jasa beliau, akan tetapi klien kami tak punya kemampuan sehingga terjadi tawar-menawar, lalu jadi Rp 5 miliar," ujar Djamaludin saat dikonfirmasi, Jumat (14/7/2023).
Mario Teguh menjanjikan kepada korban bahwa produknya akan terjual banyak di luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.
Namun, hal itu tidak pernah terjadi dan korban mengalami kerugian alih-alih mendapat keuntungan.
(Penulis : Rizky Syahrial/ Editor : Jessi Carina, Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.