Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Kasus yang Menyeret Mario Teguh: dari Tak Akui Anak Kandung sampai Dugaan Penggelapan Dana "Endorsement"

Kompas.com - 17/07/2023, 20:38 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembawa acara sekaligus motivator Mario Teguh tengah tersandung kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana dengan nilai kerugian mencapai Rp 5 miliar.

Kasus ini menambah catatan hitam sang motivator, yang mana ia sebelumnya juga pernah dilaporkan dan berurusan dengan pihak kepolisian.

Berdasarkan catatan Kompas.com, berikut ini adalah sejumlah kasus yang menyeret nama Mario Teguh.

1. Tak akui anak kandung

Pada Rabu (5/10/2016), Ario Kiswinar Teguh dan ibunya, Aryani Soenarto, melaporkan Mario Teguh ke Polda Metro Jaya.

Baca juga: Mario Teguh Dilaporkan Kiswinar ke Polisi

Kiswinar dan Aryani melaporkan Mario Teguh karena mereka sudah kesal dengan tindakan tak wajar yang dilakukan sang motivator.

Saat itu, Mario Teguh dengan lantang dan tegas tidak mengakui Ario Kiswinar sebagai anaknya serta menuduh Aryani Soenarto berselingkuh dengan Mr X.

Beberapa waktu kemudian, Mario Teguh akhirnya mengakui bahwa Ario Kiswinar merupakan anak kandungnya.

"Pak Mario Teguh mengatakan bahwa si Ario Kiswinar adalah putra dari hasil perkawinan dia dengan Bu Aryani," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Selain itu, hasil pemeriksaan deoxyribonucleic acid (DNA) membuktikan bahwa Ario Kiswinar merupakan anak biologis Mario dari pernikahannya dengan Aryani Soenarto.

"Hasil DNA Ario Kiswinar Teguh adalah anak biologis dari Sismaryono Teguh (Mario Teguh) dan Aryani Soenarto," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/11/2016).

Baca juga: Hasil Tes DNA: Ario Kiswinar Anak Biologis Mario Teguh

Namun, Polda Metro Jaya menghentikan penyelidikan kasus dugaan pencemaran nama baik yang menjerat Mario Teguh.

"Iya sudah di SP-3 (surat pemberitahuan penghentian penyidikan)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, kepada Kompas.com, Rabu (16/8/2017).

Argo menjelaskan, penyelidikan dihentikan lantaran penyelidik tidak menemukan bukti yang cukup untuk menjerat Mario Teguh dalam kasus tersebut.

Namun, Argo enggan menjelaskan secara rinci soal bukti yang masih kurang.

"Setelah melakukan gelar perkara penyidik memutuskan menghentikan penyidikan kasus itu karena tidak cukup bukti," kata Argo.

Baca juga: Tidak Cukup Bukti, Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Mario Teguh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com