"Rata-rata di kota besar di Indonesia, dalam tanda kutip, penduduknya pasti mempunyai permasalahan sampah yang lumayan parah. Konsumtif kalau masalah sampah," kata Gilang.
Di satu sisi, Rifki menyebutkan, Pandawara Group, berencana kembali membersihkan sampah di Kota Depok.
Namun, Rifki mengaku masih belum bisa memberi bocoran lokasi di Depok yang hendak mereka bersihkan.
"Tapi, insya Allah mau cepat atau lambat, kami pasti datang (lagi ke Depok)," lanjut dia.
Baca juga: Truk Sampah Mengular di TPA Cipayung, Antreannya hingga 2 Persimpangan Jalan
Menurut Rifki, Pemkot Depok harus memiliki tim khusus membersihkan sungai.
Tim ini harus disiagakan di setiap kecamatan atau kelurahan yang dialiri sungai.
"Kami berharap adanya tim untuk yang memelihara sungai-sungai yang ada," tutur Rifki.
"Kayak kalau di Bandung ada tim gorong-gorong bersih," lanjut dia.
Untuk mengatasi masalah sampah di Depok, rencananya bakal dibangun tempat pembuangan sampah terpadu (TPST).
TPST yang nantinya berada di TPA Cipayung itu bakal mengolah sampah menjadi refused-derived fuel (RDF).
RDF adalah bahan bakar pabrik semen setara batu bara muda yang diolah dari sampah.
Baca juga: TPST Depok Akan Olah 300 Ton Sampah Jadi RDF
Abdul Rahman mengatakan, TPST di Kota Depok diperkirakan mampu mengolah 300 ton sampah per hari menjadi RDF.
TPST akan didirikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai tahun ini.
"Untuk progresnya, 2023 ini akan dilakukan pembuatan DED, basic design, sampai dengan pelelangan (jasa konstruksi), semua dilakukan oleh Kementerian PUPR," ucap Abdul.
Berdasar informasi dari Kementerian PUPR, proses lelang jasa konstruksi itu akan rampung pada akhir 2023.
Dengan demikian, pelaksanaan pembangunan konstruksi TPST akan berlangsung pada 2024.
Pembangunan konstruksi TPST diperkirakan memakan waktu setahun.
"(Pembangunan) diperkirakan sampai dengan satu tahun dan 2025 harapan kami semua bisa beroperasi," kata Abdul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.