Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peliknya Persoalan Sampah di Depok: TPA Cipayung "Overload" dan Endapan Sampah di Sungai

Kompas.com - 19/07/2023, 12:46 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sampah yang didominasi styrofoam dan batang bambu itu memenuhi kali sepanjang 10 meter.

Tumpukan sampah menyebabkan aliran Kali Licin tersumbat sehingga air meluap. Akibatnya, permukiman warga sekitar kebanjiran.

 Baca juga: Pandawara Group Datang ke Depok, Sebut Masalah Sampah di Sana Lumayan Complicated

Saat itu, Satuan Tugas Sumber Daya Air (Satgas SDA) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok mengerahkan tiga truk serta 30 personel untuk mengangkut sampah.

Terkini, Pandawara Group turun tangan untuk menangani sampah di Kota Depok.

Komunitas pemuda peduli lingkungan itu membersihkan tumpukan sampah di sungai Jalan Raya Krukut, Limo, Depok, pada Selasa (18/7/2023).

Sampah di kali kecil itu telah menumpuk, bahkan sampai bisa dipijak. Tumpukan sampah terdiri dari styrofoam yang warnanya telah berubah menjadi warna cokelat.

Dua anggota Pandawara Group yang mengikuti kegiatan tersebut, yakni Gilang Rahma dan Rifki Sadullah.

 Baca juga: Tumpukan Sampah Sampai Jadi Pijakan, Kali Krukut Depok Akhirnya Dibersihkan

Sebelum turun ke kali yang dipenuhi sampah, Gilang dan Rifki terlebih dahulu menyiapkan pakaian "tempur" masing-masing.

Mereka mengenakan kaos oranye yang dilapisi dengan baju overall. Gilang dan Rifki juga mengenakan sepatu boots serta sarung tangan berwarna putih.

Mereka turun ke sungai menggunakan tangga bambu yang telah disiapkan sebelumnya. 

Awalnya, mereka menginjak tumpukan sampah tersebut. Kemudian, Gilang dan Rifki turun ke sungai. Setengah badan mereka terendam air.

Keduanya langsung mengangkut sampah yang menumpuk di kali itu.

 Baca juga: Ekskavator Diterjunkan untuk Angkut Sampah di Kali Krukut Depok

Sampah-sampah ini kemudian dimasukkan ke kantong sampah berwarna hitam.

Saat Gilang-Rifki fokus mengangkut sampah yang ada di kali, sebagian peserta bersih-bersih sampah lain mengangkut sampah yang sudah dikumpulkan dari bantaran kali ke atas.

Peserta lain program ini berasal dari PT Pupuk Kaltim yang menginisiasi kegiatan bersih-bersih kali di Jalan Raya Krukut.

Sekitar 40 orang yang membersihkan sampah di kali tersebut.

 Baca juga: Bersihkan Kali Krukut Depok, Pandawara Group: Sampahnya Parah Sih...

Masalah sampah di Depok parah

Gilang menyebut kondisi sampah di kali tersebut tergolong padat dan parah.

Berdasar pengamatannya, sampah di sungai tersebut merupakan sampah yang hanyut sehingga menumpuk di sana.

"Kalau dilihat dari tumpukan sampah ini, dominannya sampah kiriman. Karena yang lumayan mengambat arus sungai juga banyaknya styrofoam sama plastik. Ada batang kayu juga," urai Gilang.

Ia juga menilai permasalahan sampah di Kota Depok tergolong pelik.

Menurut dia, masalahnya tak jauh berbeda dengan wilayah lain dengan jumlah penduduk besar.

 Baca juga: Tumpukan Sampah di TPA Cipayung Setinggi 25 Meter, Totalnya 3,5 Juta Metrik Ton

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com