Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Maaf, Pemilik Anjing Jojo-Luna: Kami Tak Bermaksud Lecehkan Budaya Jawa...

Kompas.com - 20/07/2023, 11:20 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Valentina Chandra (Valen) dan Indira Ratnasari (Nena), pemilik anjing ras alaskan malamute Jojo-Luna, meminta maaf lantaran menggelar "pernikahan" untuk peliharaannya menggunakan adat Jawa.

"Kami sangat menyesal dan memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pegiat budaya Jawa dan seluruh masyarakat yang kurang berkenan dan merasa tersakiti dengan adanya acara ini," tutur Nena saat jumpa pers di Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (19/7/2023).

Adapun acara "pernikahan" Jojo dan Luna di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, pada Jumat (14/7/2023) lalu dianggap melecehkan budaya Jawa, mengingat tradisi pernikahan adat Jawa yang sakral digunakan dalam acara "pernikahan" hewan.

Baca juga: Pernikahan Anjing Jojo-Luna Habiskan Rp 200 Juta, Pemilik Sebut Berasal dari “Endorsement”

Nena dan Valen menegaskan, tidak ada maksud untuk melecehkan atau tidak menghargai budaya Jawa.

Keduanya lantas membeberkan alasan membuat acara "pernikahan" peliharaannya menggunakan adat Jawa.

Kata mereka, sebenarnya tujuannya untuk memperkenalkan kebudayaan Jawa kepada para pencinta hewan, terlebih Nena dan Valen sama-sama berasal dari suku Jawa.

"Sebenarnya agak kaget (atas repons publik). Jujur saya bukan ada maksud melecehkan atau tidak menghargai budaya Jawa. Saya orang Jawa, dari Jogja. Saya kangen banget sama budaya Jawa. Saya merantau dari Jogja ke Jakarta," kata Valen dalam kesempatan serupa.

Baca juga: Pemilik Anjing Jojo-Luna Minta Maaf ke Keuskupan Agung, Jelaskan Pemberkatan di Pernikahan Peliharaannya

Mereka mengakui, cara untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan kebudayaan Jawa ini tidak bijak.

Valen dan Nena baru menyadarinya setelah informasi soal "pernikahan" Jojo-Luna viral di media sosial dan menuai kontroversi.

"Kami baru sadar ternyata kurang pas cara kami dalam memperkenalkan budaya kami," ucap Valen.

Acara "pernikahan" Jojo dan Luna menuai kontroversi, bahkan berujung somasi dari berbagai pihak.

Baca juga: Pernikahan Adat Jawa Anjingnya Tuai Kontroversi, Pemilik Jojo-Luna Minta Maaf

Dinas Kebudayaan (Disbud) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut menyayangkan penyelenggaraan "The Royal Wedding Jojo-Luna" itu.

"Sangat menyayangkan dan menyatakan ketidaksetujuan atas terselenggaranya kegiatan The Royal Wedding Jojo dan Luna, yang terpublikasi secara viral pada media sosial," kata Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi, dikutip dari akun resmi Instagram Dinas Kebudayaan DIY, @dinaskebudayaandiy, Rabu (19/7/2023).

Valen dan Nena menyatakan permohonan maafnya sudah menimbulkan kehebohan akibat gelaran tersebut.

"Kami mohon maaf, tidak ada sedikit pun maksud untuk menghina. Apalagi saya lahir di Jogja, tidak mungkin menginjak-injak tanah kelahiran saya sendiri," ujar Valen yang mengaku masih ber-KTP Yogyakarta.

Valen dan Nena pun berjanji tidak akan mengulang kesalahan serupa di kemudian hari.

"Kami berjanji tidak akan mengulangi lagi dan tidak akan terjadi lagi ke depannya," kata Nena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com