Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Penumpang Tusuk Sopir Taksi "Online" gara-gara Sakit Hati Dinasihati Korban...

Kompas.com - 21/07/2023, 08:27 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pada Senin (17/7/2023) tengah malam, warga di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, digegerkan dengan penemuan seorang pria paruh baya yang tewas dengan luka tusukan di dalam mobilnya.

Polres Metro Bekasi kemudian mengusut kasus tersebut dengan memeriksa tempat kejadian perkara (TKP). Polisi akhirnya berhasil meringkus pelaku pada Rabu (19/7/2023).

Kasus pembunuhan pria dalam mobil itu diungkap dalam konferensi pers di Mapolres Metro Bekasi, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (20/7/2023).

Kronologi

Pria yang ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk di dalam mobilnya itu ternyata seorang pengemudi taksi online berinisial SP (53).

Sementara itu, pembunuh SP adalah penumpangnya sendiri, AS (27), yang memesan jasa transportasi online pada Senin pukul 20.30 WIB.

Pada saat kejadian, AS hendak pulang ke rumahnya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, usai bertemu dengan keluarganya di bilangan Kranji, Kota Bekasi.

Baca juga: Motif Penumpang Bunuh Sopir Taksi Online di Bekasi, Sakit Hati dengan Ucapan Korban

Saat SP tiba di lokasi penjemputan, AS bergegas naik ke mobil dan duduk di kursi tepat di belakang korban.

Dalam perjalanan menuju Cikarang, korban dan pelaku membicarakan soal ilmu. Korban pun memberikan nasihat.

"Korban mengatakan, 'Lu kalau merantau ke mana-mana harus ada isi ilmu, emang lu mau diinjek-injek?'" kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi.

Baca juga: Kronologi Penumpang Tusuk Sopir Taksi Online di Serang Baru Bekasi

Pelaku mengaku bahwa korban mendorong kepalanya menggunakan tangan kiri.

Tak lama kemudian, korban menelepon seseorang. Pada kesempatan itu, pelaku berpindah tempat duduk.

"Pelaku pindah duduk di kursi depan sebelah kiri, di samping posisi sopir. Setelah korban selesai menelepon, pelaku bertanya kepada korban, 'Maksud Bapak apa bilang begitu sambil mendorong kepala saya?'," kata Twedi.

Namun, korban disebut tidak menghiraukan pertanyaan pelaku.

Pelaku kesal

Pelaku merasa tersinggung dan sakit hati akan ucapan serta perbuatan korban, terlebih korban tidak menjawab pertanyaannya.

Karena itu, AS langsung menusuk SP dengan sebilah pisau yang dibawanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com